Raja Charles III Ingin Sederhana, Istana dan Kastil akan Dijadikan Museum

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Raja Charles III ingin hidup dalam kesederhanaan dan menggagas sejumlah properti kekayaan kerajaan Inggris yang berupa istana dan kastil menjadi museum.
Gagasan Raja Charles III yang tak terduga untuk masa depan monarki itu sudah mencuat beberapa tahun lalu, sebelum ia menerima estafet sebagai raja setelah kematian Ratu Elizabeth II.
Advertisement
Istana Buckingham, Kastil Windsor, dan Balmoral Estate seluas 50.000 acre yang dimiliki sekarang. Gagasan itu adalah menjadikan aset Kerajaan Inggris untuk dijadikan museum.
Dilansir Marie Claire.com, ketika masih menjadi Pangeran Wales, Raja Charles III memiliki rencana besar untuk perkebunan kerajaan termasuk mengurangi tempat tinggal pribadi, dan membuka lebih banyak ruang untuk publik.
Sejak tahun 1852, sudah menjadi tradisi bahwa ballroom di kastil Balmoral ini untuk acara dansa-dansa. (FOTO: Daily Mail/Getty Image)
Mail on Sunday juga melaporkan, rencana Raja Charles III ingin hidup lebih sederhana, termasuk mempertahankan rumahnya di Gloucestershire, daripada tinggal di Kastil Windsor. Raja Charlers II juga memilih tidak tinggal Clarence House London, yang semula diperuntukkan Pangeran Harry dan Meghan Markle serta Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louis.
Kini, setelah Ratu Elizabeth II meninggal dan tampuk pimpinan kerajaan Inggris ada di tangannya, gagasannya itu muncul kembali.
Kali ini dimulai dari Kastil Balmoral yang terletak di Skotlandia. Laporan-laporan yang ada telah mengklaim bahwa Charles memiliki rencana untuk mengubah Kastil Balmoral, tempat tinggal favorit Ratu untuk dijadikan museum.
Bahkan sumber-sumber di kerajaan mengungkapkan bahwa pendekatan yang sama akan bisa juga diterapkan untuk Istana Buckingham.
Perbedaan antara istana dan kastil
Kastil berasal dari kata Prancis Anglo-Norman 'kastel ', yang berasal dari kata Latin yang berarti 'benteng'. Kastil adalah tempat tinggal yang dibentengi. Dengan kata lain, ada banyak jenis benteng yang dibangun untuk pertahanan, tetapi sebuah kastil juga secara khusus digunakan sebagai tempat tinggal. Pada abad pertengahan, kastil biasanya ditempati oleh seseorang yang berkedudukan tinggi, seperti bangsawan, ksatria atau raja.
Istana berasal dari Bukit Palatine Roma, di mana orang kaya dan terkenal membangun rumah mewah mereka di zaman Romawi. Jadi ketika kita bertanya-tanya apa perbedaan antara kastil dan istana, perbedaan terpenting adalah istana tidak dibentengi
Kastil biasanya memiliki parit, lubang intip dan meriam. Kastil awalnya dibangun oleh bangsawan selama Abad Pertengahan di seluruh Eropa dan Timur Tengah.
Istana hanya dirancang untuk memamerkan kekayaan pemiliknya. Tanpa detail arsitektur yang berpusat pada pertahanan.
Seorang sejarawan kerajaan, Dr. Anna Whitelock pernah mengatakan kepada The Express, "Saya pikir kita mungkin akan melihat Istana Buckingham dibuka lebih atau kurang ketika raja tidak tinggal di sana. Saya pikir ada kesan bahwa bangunan-bangunan ini perlu membenarkan mereka tujuan dan ya, mereka memiliki fungsi sebagai markas monarki, terutama ketika raja berada di kediaman. Tetapi di lain waktu, mungkin uang dapat dikumpulkan dengan menggunakannya dengan cara lain.”
Namun sebenarnya gagasan untuk mengubah landmark London menjadi museum bukanlah kejutan besar, karena anggota Keluarga Kerajaan sudah tinggal lebih permanen di luar kerajaan. Misalnya waktu itu Ratu Elizabeth II di Windsor, keluarga Cambridge di Istana Kensington, dan Pangeran Charles dan Camilla, Duchess of Cornwall, di Clarence House.
Itulah sebabnya, gagasan itu akan diawali dari kastil Balmoral di Skotlandia, kastil yang menjadi kecintaan Ratu Elizabeth II, untuk dijadikan museum.
Kastil Balmoral yang terletak di Skotlandia, 1000 km jaraknya dari London itu adalah kastil kesayangan Ratu Elizabeth II. Nilainya tak kurang dari Rp 2,09 triliun.
Kastil Balmoral itulah yang menjadi tempat Ratu Elizabeth II menghabiskan sebagian besar musim panas setiap tahun. Bahkan disitu pulalah ia meninggal dunia pada 8 September 2022 lalu.
Kini ballroom di kastil Balomoral lebih banyak digunakan untuk pameran seni.(FOTO: Daily Mail/Reuters)
Sebagai bentuk penghormatan kepada ibunya, Raja Charles III yang kini telah mengganti kedudukan Ratu Elizabeth II sebagai pemimpin Inggris, ingin merubah kastil itu menjadi museum.
Sepertinya juga tidak mungkin Raja Charles III akan membutuhkan tempat tinggal di kastil Balmoral karena ia sudah memiliki tempat peristirahatan sendiri di Skotlandia Timur Laut di dekat Birkhall. Dengan mengubah kastil Balmoral yang terletak di Skotlandia itu menjadi museum, maka pemeliharaan properti bersejarah akan terlihat, sekaligus membukanya untuk dinikmati publik. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |