Peristiwa Internasional

19 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Precesion Air

Senin, 07 November 2022 - 04:04 | 33.48k
Sedikitnya 19 orang tewas setelah pesawat penumpang jatuh di danau saat mencoba mendarat di bandara di Afrika. (FOTO: The Sun/Reuters)
Sedikitnya 19 orang tewas setelah pesawat penumpang jatuh di danau saat mencoba mendarat di bandara di Afrika. (FOTO: The Sun/Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tragedi pesawat Precision Air, Tanzania yang jatuh di danau Victoria telah menewaskan 19 orang setelah. Mereka yang meninggal merukapan penumpang yang terjebak di dalam pesawat.

Pesawat milik maskapai penerbangan Precision Air itu jatuh terjerembab ke danau Victoria, Minggu (6/11/2022) siang setelah gagal mendarat di bandara Bukoba karena diterjang badai.

Sesaat setelah kecelakaan terjadi, sanyak 24 orang berhasil ditarik dari dalam pesawat dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Kru penyelamat dan nelayan kemudian berusaha tmenarik pesawat Precision Air itu dengan tali lebih dekat ke daratan.

Sementara layanan darurat dan nelayan setempat juga berusaha menyelamatkan sisa penumpang yang masih terjebak di dalam pesawat yang tenggelam.

Laporan mengklaim kedua pilot selamat dari kecelakaan itu, namun perdana menteri Tanzania percaya bahwa mungkin telah meninggal sejak itu.

Komandan polisi Kagera, William Mwampaghale mengatakan kru penyelamat telah berhasil menyelamatkan "cukup banyak orang".

Dikatakan, ketika pesawat berada sekitar 100 meter (328 kaki) di udara mengalami masalah oleh cuaca buruk. Saat itu hujan deras dan kemudian pesawat jatuh ke air. 

Penyiar negara negara itu mengatakan pesawat itu "jatuh di Danau Victoria karena badai dan hujan lebat".

Abdul Nuri, seperti dilansir BBC berada di bandara menunggu penerbangan kembali ke kota terbesar Tanzania, Dar es Salaam, ketika dia melihat pesawat itu jatuh ke danau terbesar di Afrika.

"Kami sangat terkejut. Orang-orang panik dan beberapa mulai menangis dan berteriak," katanya.

"Di gerbang kedatangan orang-orang juga panik, kebanyakan dari mereka menunggu untuk menyambut kerabat mereka," katanya lagi.

Dia telah berbicara dengan para nelayan yang pertama kali berada di tempat kejadian. Mereka mengatakan kepadanya bahwa mereka berhasil masuk ke pesawat untuk menyelamatkan orang-orang setelah seorang pramugari membuka pintu belakang setelah pesawat itu jatuh.

Tragedi itu, yang terjadi sekitar pukul 08:50 waktu setempat (05:50 GMT), diduga akibat cuaca buruk.

Pekerja darurat telah menggunakan tali untuk menarik pesawat ATR-42 lebih dekat ke pantai, dan beberapa tubuh pesawat sekarang berada di atas air.

Segera setelah kecelakaan, pesawat itu hampir sepenuhnya tenggelam dengan hanya sirip ekor berwarna coklat dan hijau yang terlihat.

Richard Komba, seorang yang selamat dari kecelakaan itu, mengatakan, ketika pesawat akan mendarat, cuaca memburuk, memaksa pilot untuk mengubah rute pesawat.

"Kami kemudian diberitahu bahwa kami akan segera mendarat, tetapi ada turbulensi yang hebat. Kami kemudian menemukan diri kami di danau," kata Komba.

"Air kemudian masuk ke pesawat dan mereka yang duduk di dekat bagian depan tertutup olehnya. Saya berada di kursi belakang dan sebagian besar dari kami yang berada di belakang pesawat berjuang untuk keluar."

Dia mengatakan salah satu awak kabin berjuang untuk membuka pintu pesawat, tetapi dia akhirnya bisa dibebaskan.

"Ketika kami keluar, tidak ada perahu di sana, butuh waktu cukup lama untuk diselamatkan tetapi perahu yang datang tidak begitu bagus, itu kano," ujarnya.

Dia mengatakan para penyintas "takut" karena banyak orang yang mencoba masuk ke dalam satu kapal, tetapi dia mengatakan kapal penyelamat lainnya tiba beberapa menit kemudian.

Perdana Menteri Tanzania Kassim Majaliwa mengatakan penumpang yang diselamatkan berada di rumah sakit dan tidak terluka parah, tetapi mereka masih depresi.

Sebelumnya, Majaliwa pergi ke tempat kejadian dan mengatakan penyelidikan ekstensif akan dilakukan untuk menentukan penyebab penuh kecelakaan itu.

"Kami masih mengidentifikasi mayat-mayat itu, tetapi kemungkinan besar pilot tewas," katanya.

Bandara ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Presiden Samia Suluhu Hassan telah menyatakan belasungkawanya kepada mereka yang terkena dampak dan menyerukan ketenangan saat operasi penyelamatan berlanjut.

Precision Air adalah maskapai penerbangan swasta terbesar Tanzania dan sebagian dimiliki oleh Kenya Airways. Didirikan pada tahun 1993 dan mengoperasikan penerbangan domestik dan regional. Saat kejadian, pesawat itu terbang dari Dar es Salaam ke Bukoba melalui Mwanza.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES