Peristiwa Internasional G20 Indonesia

Jeff Bezos Ajak Pemerintah dan Penguasaha Swasta Berkolaborasi Hadapi Tantangan Inflasi dan Krisis Iklim

Senin, 14 November 2022 - 16:00 | 15.92k
Executive Chairman Amazon Jeff Bezos mengajak kerjasama pemerintah dan pengusaha swasta untuk mengatasi inflasi di B20. (Foto: B20 Summit)
Executive Chairman Amazon Jeff Bezos mengajak kerjasama pemerintah dan pengusaha swasta untuk mengatasi inflasi di B20. (Foto: B20 Summit)
FOKUS

G20 Indonesia

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Executive Chairman Amazon Jeff Bezos mengajak kerjasama pemerintah dan pengusaha swasta untuk mengatasi inflasi. Hal ini disampaikannya saat mengisi panel B20, rangkaian G20 Indonesia secara virtual, Senin (14/11/2022).

Jeff mengatakan peluang kerjasama antar kedua pihak ini bisa mengatasi inflasi dan kenaikan harga lainnya. Dia menilai kebutuhan mendesak untuk masa depan harus bisa diatasi dengan rencana jangka panjang yang lebih baik.

"Ketika pemerintah dan swasta mengatasi masalah inflasi, utang, dan peningkatan risiko yang mendesak, tetap pending untuk memperhatikan tantangan abadi yakni mengatasi krisis iklim dan alam," kata Jeff.

Jeff mengatakan pandemi Covid-19 telah membawa dampak pada menyempitnya rantai pasok global yang menyebabkan inflasi dan berbagai masalahan ekonomi lainnya. Kondisi ini diperparah dengan adanya perang antara Rusia dan Ukraina.

Tantangan krisis iklim juga semakin nyata terlihat, upaya dekarbonanisasi jadi wacana yang dilontarkan banyak negara dan perusahaan swasta. Namun, langkah konkretnya baru masuk pada tahap awal.

"Kami tahu bagaimana membalikkan tren ini. Solusi membutuhkan peran pemerintah, swasta dan warga negara," tegasnya.

Pada kesempatan itu, Jeff Bezos menggabarkan peluang dari berkembangnya ekonomi dunia. Dia mencatat, ada penurunan persentase kemiskinan dan peningkatan persentase teknologi.

"Mari kita belajar dari pencapaian masa lalu. Ketika saya lahir, rata-rata orang di dunia hidup 53 tahun. Hari ini, rata-rata orang hidup 73 tahun tingkat kemiskinan dunia pada waktu itu telah turun 75 persen dan melek huruf orang dewasa telah berlipat ganda," ujarnya.

Jeff menilai saat ini populasi dunia telah berkembang pesat, produksi pangan telah meningkat lebih pesat dan teknologi maju telah menjadi pemain utama era saat ini. 

Dari sisi teknologi, tenaga surya yang sudah turun sebesar 99 persen sejak 1979. Jeff mengatakan inovasi, pendidikan, kewirausahaan dan kebijakan publik yang lebih baik, bertanggung jawab atas keuntungan ini. 

"Kami telah menghadapi tantangan sejak kami menulis sejarah, dan kami manusia selalu menemukan cara untuk mengatasi mereka," kata Jeff.

Jeff mengajak para pebisnis untuk bergabung dalam pembiayaan untuk mengatasi krisis iklim. Menurutnya, ini tidak serta merta menjadi lahan yang tidak menguntungkan secara bisnis.

Pembenahan dari dampak krisis iklim bisa membawa pengembangan teknologi ke arah yang lebih baru. Lebih lagi, itu juga akan membawa kepada efisiensi produksi.

"Pola pikir saat ini banyak pemimpin bisnis dan pemerintah ingin berani mengurangi kerusakan lingkungan, tetapi mereka khawatir hal itu akan meningkatkan biaya dan mengganggu pertumbuhan. Kita sekarang tahu tindakan cerdas melawan perubahan iklim tidak hanya menghentikan hal-hal buruk yang terjadi," kata dia.

Jeff mengatakan peningkatan efisiensi sumber daya dengan dorongan teknologi baru, dapat mengurangi ketidakpastian dan mengarah pada peluang baru. Hal ini juga yang menjadi landasan Bezos Earth Fund untuk mengalokasikan sekitar USD10 juta untuk mengatasi perubahan iklim dengan mengejar target nol emisi karbon lebih cepat.

"Pemahaman baru inilah yang mendorong kami untuk membuat janji iklim dan menetapkan tujuan untuk mencapai nol karbon bersih pada tahun 2040 10 tahun lebih awal dari tujuan Perjanjian Paris sebagai bagian dari janji ini. Amazon bertujuan untuk memberi daya pada semua operasinya dengan energi terbarukan 100 persen pada tahun 2025," tutupnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES