Peristiwa Internasional

Badai Salju di AS Memburuk, Korban Meninggal Bertambah

Rabu, 28 Desember 2022 - 07:38 | 77.81k
Es menghiasi air mancur di Charleston, South Carolina, dengan suhu turun hingga 0C (32F).(FOTO: Daily Mail/AFP via Getty Image)
Es menghiasi air mancur di Charleston, South Carolina, dengan suhu turun hingga 0C (32F).(FOTO: Daily Mail/AFP via Getty Image)

TIMESINDONESIA, JAKARTACuaca ekstrem yang memunculkan badai salju di Amerika Serikat semakin memburuk. Salju menutup permukaan setebal 12 inci, dan setidaknya 70 orang tewas.

Rumah sakit di Buffalo ketakutan akan lebih banyak mayat beku karena banyak yang terjebak di mobil dan ketebalan salju bahkan mencapai 50 inci.

Eksekutif Wilayah, Erie Mark Poloncarz badai salju itu sebagai yang terburuk 'dalam hidup kita' dan rumah sakit penuh dengan mayat beku.

"Kami memiliki begitu banyak jenazah sehingga berbagai rumah sakit penuh dan kami harus memeriksa dan menentukan apakah individu tersebut meninggal karena badai salju," katanya lagi.

Badai-Salju-di-AS-b.jpgRumah-rumah di Tonawanda, Eri County terkubur salju setebal enam kaki saat warganya berjuang ditengah putusnya aliran lustrik.(FOTO: Daily Mail).

Di negara bagian New York, pihak berwenang menggambarkan kondisi yang ganas, khususnya di Buffalo, dengan pemadaman listrik selama berjam-jam.

Orang-orang dilaporkan meninggal karena sejumlah penyebab akibat cuaca ekstrem, seperti seorang wanita dari Wisconsin yang terjatuh di sungai yang menjadi es.

Di Niagara County, New York, seorang pria berusia 27 tahun menderita keracunan karbon monoksida setelah salju menyumbat tungkunya.

Di Ohio, seorang pekerja utilitas tersengat listrik, dan di Kansas terjadi kebakaran kamp tunawisma yang mematikan. 

Dahan pohon yang tumbang juga menewaskan seorang penduduk Vermont. Sementara sedikitnya enam orang tewas dalam kecelakaan mobil di Missouri, Kentucky, dan Oklahoma. 

Beberapa orang meninggal dunia karena tekanan jantung saat menyekop salju, yang lain karena kru darurat tidak bisa menanggapi krisis medis tepat waktu.

Layanan Cuaca Nasional mengatakan pada hari Senin,  bahwa salju setinggi dua belas inci lagi akan bisa turun di beberapa daerah pada hari ini. 

Wali Kota Buffalo, Byron Brown menggambarkan tugas yang memilukan untuk mengambil korban badai salju dari dalam mobil, rumah, dan jalanan.

"Petugas polisi kami adalah manusia biasa. Sangat menyakitkan menemukan anggota komunitas anda yang meninggal," katanya.

Ia menambahkan beberapa korban meninggal dunia di jalan saat keluar rumah dalam keadaan bingung.

Eksekutif Erie County, Mark Poloncarz menggambarkan badai salju sebagai 'badai terburuk yang mungkin terjadi dalam hidup kita' dan memperingatkan mungkin ada lebih banyak korban jiwa.

Beberapa orang, katanya, terdampar di mobil mereka selama lebih dari dua hari.

"Ini situasi yang mengerikan bahwa kita bisa melihat semacam cahaya di ujung terowongan. Tapi ini belum berakhir,' katanya, Senin.

Poloncarz mentweeted, bahwa 14 orang di county telah meninggal karena paparan, tiga orang diantaranya ditemukan di kendaraan mereka, empat karena tidak ada panas di rumahnya, tiga orang mengalami serangan jantunh saat dari menyekop salju, dan tiga orang lagi meninggal karena layanan EMS terlambat

Di seluruh negara bagian New York, pihak berwenang telah bergegas untuk mengatasi kondisi ganas yang ditimbulkan oleh badai yang sedang berlangsung, setelah Layanan Cuaca Nasional mengatakan pada hari Senin bahwa salju setinggi dua belas inci lagi dapat turun di beberapa daerah.

Jalan raya dipenuhi mobil, bus, ambulans, truk derek, dan bahkan bajak yang terkubur di bawah tumpukan salju yang menjulang tinggi.

Badai-Salju-di-AS-c.jpgPemandangan umum kendaraan yang tertutup salju di Buffalo menyusul badai musim dingin yang mengguncang Amerika Serikat. (FOTO: Daily Mail)

Itu mempersulit upaya untuk membersihkan jalan yang diselimuti salju dan menjangkau penduduk yang terlantar yang membutuhkan perawatan medis.

Pihak berwenang mengerahkan traktor pengangkat tinggi sebagai transportasi rumah sakit.

Larangan perjalanan pribadi tetap berlaku pada hari Senin. Petugas terus berusaha menyelamatkan ratusan pengendara yang terlanjur terjebak di kendaraan mereka selama akhir pekan.

Anggota Garda Nasional dan tim lainnya telah menyelamatkan 500-an orang dari mobil yang tertutup salju dan rumah tanpa listrik, tetapi pihak berwenang mengatakan masih banyak orang yang terjebak. 

Para ilmuwan mengatakan krisis perubahan iklim mungkin telah berkontribusi pada intensitas badai.

"Itu karena atmosfer bisa membawa lebih banyak uap air, yang berfungsi sebagai bahan bakar," kata Direktur Pusat Data Salju dan Es Nasional di University of Colorado di Boulder, Mark Serreze.

Suhu turun hingga di bawah titik beku di 48 negara bagian Amerika Serikat saat hantaman badai salju ganas yang berdekatan selama akhir pekan, termasuk di komunitas Texas di sepanjang perbatasan Meksiko di mana beberapa migran yang baru tiba berjuang untuk menemukan tempat berlindung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES