Ukraina Dipasok Tank, Propagandis Rusia Serukan Serangan Nuklir

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Rusia yang telah melakukan agresi ke Ukraina tanpa alasan yang jelas dengan peralatan beratnya, pmarah setelah Jerman, AS dan sekutu Barat memutuskan membantu tank tempur utama ke Ukraina.
Para propagandisnya bahkan menyerukan dengan serangan nuklir ke Barat menyusul diputuskannya bantuan tank-tank utama dari Jerman, AS dan sekutu baratnya ke Ukraina.
Bahkan salah satu juru bicara Vladimir Putin mengamuk, dan menyerukan agar parlemen Jerman dihancurkan.
Rusia bersumpah kendaraan Barat itu akan 'dibakar' dan diledakkan, dan mereka memperingatkan 'tidak ada hal baik' yang akan datang dari pertempuran tank-tank Barat di Ukraina.
Para propagandis Rusia yang bingung, seperti dilansir The Sun, telah menyerukan serangan nuklir di Barat karena AS dan Jerman akan memberi Ukraina lusinan tank modern.
Propagandis Putin, Yevgeny Satanovsky, presiden Institut Moskow untuk Timur Tengah mengatakan kepada saluran Waldman-LINE, bahwa rudal berujung nuklir harus digunakan di pusat demokrasi Jerman.
Juru bicara Rusia, Dmitry Peskov mengatakan, tank-tank itu akan dibakar seperti yang lainnya.
Bukan Ancaman Ofensif ke Rusia
Dilansir BBC, AS akan mengirim 31 tank tempur yang kuat ke Ukraina, bergabung dengan Jerman dengan Leopard 2-nya dalam pengiriman kendaraan lapis baja itu untuk mendukung perang melawan invasi Rusia.
Keputusan untuk mengirimkan tank M1 Abrams diumumkan beberapa jam setelah Jerman mengatakan akan mengirim 14 tank Leopard 2 ke medan perang.
Jerman juga membuka jalan bagi negara Eropa lainnya untuk mengirimkan tank buatan Jerman dari stok mereka sendiri.
Ukraina telah melobi sekutu Barat untuk mengirim peralatan militer selama berbulan-bulan.
Itu memuji pengumuman kembar sebagai titik balik yang akan memungkinkan militernya mendapatkan kembali momentum dan merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia hampir setahun setelah melakukan invasi.
Ia juga mengatakan tank-tank itu bisa membantu mencegah potensi serangan Rusia di musim semi.
"Langkah penting menuju kemenangan," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. "Hari ini dunia bebas dipersatukan lebih dari sebelumnya untuk tujuan bersama - pembebasan Ukraina," tambahnya.
"Putin mengharapkan Eropa dan Amerika Serikat melemahkan tekad kita," kata Presiden Joe Biden saat mengumumkan keputusan tersebut di Gedung Putih pada hari Rabu. "Dia salah sejak awal dan dia terus salah," tandasnya.
"Kami juga memberi Ukraina suku cadang dan peralatan yang diperlukan untuk menopang tank-tank ini secara efektif dalam pertempuran," katanya.
"Ini tentang membantu Ukraina mempertahankan dan melindungi tanah airnya. Ini bukan ancaman ofensif ke Rusia," tegas Joe Biden.
"Satu batalion tank Ukraina biasanya terdiri dari 31 tank, itulah sebabnya jumlah itu telah disepakati," kata Biden.
Keputusan AS, menandai pembalikan dalam posisi mereka karena pemerintahan Biden telah bersikeras selama beberapa waktu bahwa tank M1 Abrams yang berat akan sulit untuk dikirim, mahal untuk dirawat dan menantang pasukan Ukraina untuk mengoperasikannya.
Kendaraan militer buatan AS ini merupakan salah satu tank tempur paling modern di dunia dan membutuhkan pelatihan ekstensif untuk beroperasi.
Paket Amerika senilai $400 juta (£323 juta) juga mencakup delapan kendaraan pemulihan yang bisa menderek tank jika macet.
"Tapi sepertinya perlu berbulan-bulan sebelum tank mencapai medan perang," kata para ahli, karena tank itu akan dibeli dari kontraktor swasta, dan bukan dari persediaan yang ada.
Sedangkan Tank Leopard 2 buatan Jerman, akan diambil dari stok yang ada dan diharapkan tiba dalam dua sampai tiga bulan mendatang.
Mereka secara luas dipandang sebagai salah satu tank tempur paling efektif yang tersedia. Keputusan untuk mengirim senjata berat itu menyusul pertikaian diplomatik selama berminggu-minggu.
Jerman menghadapi tekanan internasional yang meningkat untuk mengirim tank, dan ada laporan bahwa keputusan akhir untuk melakukannya bergantung pada AS untuk melakukan hal yang sama.
"Kedua belah pihak berpartisipasi dalam percakapan diplomatik yang baik, yang membuat perbedaan dan berkontribusi pada "pergeseran luar biasa dalam kebijakan keamanan Jerman", kata seorang pejabat senior AS tanpa menyebut nama pada hari Rabu.
Ketika ditanya apakah keputusan AS dirancang untuk memberi Jerman perlindungan untuk mengirim tank, juru bicara keamanan nasional John Kirby mengatakan: "Saya tidak akan menggunakan kata penutup. Apa yang dilakukan keputusan ini adalah menunjukkan betapa bersatunya kita dengan sekutu kita," kata dia.
Dia mengaitkan perubahan posisi Washington dengan kondisi di lapangan serta taktik Rusia, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Kirby juga mengatakan keputusan itu didasarkan pada jenis pertempuran yang diyakini harus mampu dilakukan oleh Ukraina dalam beberapa minggu atau bulan mendatang.
"Awak Ukraina akan segera dilatih untuk menggunakan tank Leopard di Jerman," kata pejabat di Berlin.
Joe Biden mengatakan pasukan Ukraina juga akan dilatih untuk menggunakan tank buatan Amerika "sesegera mungkin" tetapi menambahkan bahwa pengirimannya akan memakan waktu.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakanbahwa negaranya membutuhkan setidaknya 300 tank untuk mengalahkan mengusir Rusia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.