Peristiwa Internasional

WHO Tetap Kejar Jawaban Tentang Asal Usul Covid-19

Kamis, 16 Februari 2023 - 09:16 | 96.12k
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, tetap mengejar asal usul Covid-19. (FOTO: CNA/AFP)
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, tetap mengejar asal usul Covid-19. (FOTO: CNA/AFP)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Kesehatan Dunia, WHO masih tetap mengejar jawaban tentang asal-usul Covid-19, meski negara-negara di dunia saat ini mulai melonggarkan kontrolnya di masing-masing perbatasannya.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, jawaban itu sangat penting bagaimana pandemi ini bermula dan sangat krusial..

Dia mengatakan baru-baru ini juga telah berkirim surat kepada pejabat tinggi di China untuk meminta kerja sama. "Karena kami membutuhkan kerja sama dan transparansi dalam informasi, untuk mengetahui bagaimana ini dimulai," ujarnya.

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan hal itu untuk menanggapi sebuah laporan yang menyatakan bahwa pihaknya telah mengabaikan pencarian.

"Memecahkan misteri dari mana virus SARS CoV-2 berasal dan bagaimana ia mulai menyebar di antara manusia dianggap penting untuk mencegah pandemi di masa depan," ujar Dirjen WHO seperti dilansir CNA.

Sebuah artikel di situs web Nature Selasa mengatakan, menghadapi kurangnya kerja sama dari China, soal wabah dimulai pada akhir 2019, WHO dituding telah menyerah dalam pencarian.

"Kami masih mengejar sampai kami mendapatkan jawabannya," katanya kepada wartawan soal pencarian asal-usul virus tersebut.

Dua teori utama yang telah diperdebatkan dengan hangat berpusat hingga saat ini adalah virus yang secara alami menyebar dari kelelawar ke hewan perantara dan kemudian ke manusia, atau tersebar karena kecelakaan laboratorium.

Disebutkan disitu bahwa pakar yang memimpin respons Covid-19 WHO , Maria Van Kerkhove disebut-sebut menyatakan tidak ada fase kedua.

WHO merencanakan pekerjaan yang akan dilakukan secara bertahap, katanya dalam laporan itu, tetapi "rencana itu telah berubah", menambahkan bahwa "Politik di seluruh dunia ini benar-benar menghambat kemajuan dalam memahami asal-usulnya".

Van Kerkhove menanggapi dengan marah pada hari Rabu ketika ditanya tentang artikel tersebut, terkait interpretasi bahwa WHO telah menangguhkan pencarian asal-usulnya dengan "kesalahan dalam pelaporan. "Sangat memprihatinkan karena menyebabkan beberapa berita utama tidak akurat," kata dia.

"WHO tidak mengabaikan mempelajari asal-usul Covid-19, kami belum dan tidak akan melakukannya," tegasnya.

"Tidak ada rencana yang diam-diam dan kami telah melakukannya, dan kami terus terbuka, transparan," tandas Van Kerkhove.

WHO melakukan penyelidikan tahap pertama dengan mengirimkan tim ahli internasional ke Wuhan, Cina, pada awal 2021 untuk membuat laporan tahap pertama, yang ditulis bersama rekan-rekan mereka di Cina.

Tetapi penyelidikan itu menghadapi kritik karena kurangnya transparansi dan akses, dan karena tidak cukup mengevaluasi teori kebocoran laboratorium, yang dianggap "sangat tidak mungkin".

Retorika politik mencapai puncaknya atas teori itu, yang disukai oleh pemerintahan mantan presiden AS Donald Trump tetapi selalu ditolak mentah-mentah oleh China.

Sementara itu Tedros sejak awal bersikeras bahwa semua hipotesis tetap ada, dan WHO telah berulang kali meminta China untuk memberikan akses lebih lanjut untuk menyelidiki.

Rencana awal, seperti diungkapkan kembali oleh Van Kerkhove, adalah mengirim tim kedua, dan WHO telah mengubah taktik pada pertengahan 2021.

WHO memutuskan untuk membuat tim ilmuwan dengan ruang lingkup yang diperluas untuk menyelidiki patogen baru dan mempelajari cara mencegah pandemi di masa depan, sambil terus menyelidiki asal-usul Covid-19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES