Antigua dan Barbuda: Antara Laut Karibia, Sejarah Kuno, dan Alam Indah

TIMESINDONESIA, FLORIDA – Antigua dan Barbuda. Dua nama yang menjadi satu, menyerupai pasangan yang tak terpisahkan. Keduanya adalah kepulauan yang membentuk negara persemakmuran kerajaan Inggris di Hindia Barat. Keduanya berbatasan dengan dua lautan: Karibia dan Atlantik.
Keduanya menampung ragam suku, bahasa, dan budaya. Mereka menjalin cerita sejarah yang membingkai masa lalu hingga kini.
Advertisement
Pelabuhan Indah English Harbour
Kontributor TIMES Indonesia di Florida, AS, Maria Winchester, melaporkan, negeri ini menjadi penghuni dalam gugusan Lesser Antilles. Saint John, ibu kota Antigua dan Barbuda, dan Codrington, kota terbesarnya, memandang dunia dari jantung kepulauan ini.
Di sebelah timur selatan terdapat English Harbour. Pelabuhan dengan kedalaman laut yang dalam, bertengger sebagai galangan kapal Nelson’s Dockyard - sebuah situs warisan dunia yang dijaga oleh UNESCO.
Pemandangan laut yang biru, berkilauan di bawah sinar matahari. Menyala, seperti mata Laksamana Horatio Nelson yang memandang lautan biru ini bertahun-tahun yang lalu. Lomba layar tahunan menghidupkan kembali jejak Nelson setiap bulan April dan Mei di desa Falmouth, tidak jauh dari English Harbour.
Bayangkan angkatan laut dari berbagai penjuru dunia datang. Merayakan tradisi. Bersaing dalam perlombaan kapal layar.
Sejak 60 tahun lalu, Antigua telah mengundang pertunjukan kapal-kapal pesiar dari seluruh dunia. Kapal-kapal mewah nan megah mengarungi laut, mewarnai pemandangan Antigua dan Barbuda dengan keindahan serta kemegahan.
Sebuah kerajaan di mana Raja Charles III memerintah bersama perwakilan Gubernur Jendral Sir Rodney Williams. Negara ini berbicara dalam tiga bahasa: Inggris, Barbuda, dan Antigua.
Mayoritas penduduknya adalah keturunan Afrika. Mereka hidup dalam keanekaragaman agama Kristen. Mulai dari Adventis, Pantekosta, Moravia, hingga Metodis.
Sejarah adalah Perjalanan Konstan
Antigua dan Barbuda adalah bukti nyata bahwa sejarah bukanlah rangkaian masa lalu yang statis. Sejarah adalah perjalanan konstan, di mana setiap tikungan dan belokan membentuk karakter serta identitas suatu negara.
Dari penjelajahan Christopher Columbus pada tahun 1493 hingga pembentukan koloni Inggris pada tahun 1632, dari percobaan Perancis merebut Antigua pada tahun 1666 hingga serangan oleh suku Karibia, Antigua dan Barbuda telah melalui berbagai ujian. Perjuangan ini mencerminkan realitas banyak masyarakat kolonial: penindasan, perbudakan, dan perlawanan.
Namun, cerita Antigua dan Barbuda tidak berakhir di sana. Kemerdekaan yang diperoleh pada tahun 1834 menjelaskan bahwa sejarah adalah tentang perjuangan dan pembebasan. Sejarah adalah tentang manusia dan kehidupannya.
Hari ini, Antigua dan Barbuda berkembang menjadi tujuan wisata dunia. Dengan karang-karang warna-warni yang dilindungi oleh pemerintah, air laut berwarna pirus kebiru-biruan yang jernih dan pantai-pantai pasir putih dan merah muda yang membentang di sepanjang garis pantai.
Dari Nelson’s Dockyard hingga Fort James
Apakah Anda seorang pecinta laut? Jika ya, maka Antigua dan Barbuda adalah tempat bagi Anda. Berenang, snorkeling, scuba diving, jet ski, dan berbagai kegiatan lainnya akan memenuhi hari-hari Anda dengan petualangan dan kegembiraan.
Namun, Antigua dan Barbuda bukan hanya tentang laut dan pantainya. Negara ini adalah kanvas yang dipenuhi dengan lukisan sejarah. Mulai dari Nelson’s Dockyard hingga Fort James yang dibangun pada tahun 1706, dilengkapi dengan 36 meriam, beberapa di antaranya masih berdiri tegak di benteng ini.
Jangan lupa untuk mengunjungi Shirley Height’s, benteng yang berada di ketinggian sekitar 149,36 meter. Dari sini, Anda dapat menikmati pemandangan pelabuhan English dan Falmouth, atau menyaksikan matahari terbit dan terbenam dengan latar belakang laut Karibia yang menakjubkan.
Sebagai penutup, saya menyerahkan tulisan ini kepada Anda, pembaca yang berharga, dalam kata-kata penyair dan penulis Gunawan Muhammad, "Sejarah bukanlah masa lalu, tetapi pandangan ke masa lalu dari tempat kita berdiri sekarang. Dan pandangan itu berubah-ubah, seiring berubahnya tempat kita berdiri."
Jadi, mari berdiri di Antigua dan Barbuda. Lalu memandang sejarah dari perspektif baru.
Ya, Antigua dan Barbuda adalah lebih dari sekadar tempat: Ini adalah kisah tentang manusia, sejarah, dan alam yang berkolaborasi untuk menciptakan sebuah dunia yang indah dan berwarna-warni. Apakah Anda siap untuk menjadi bagian dari kisah ini? (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khoirul Anwar |
Publisher | : Rifky Rezfany |