Jemaah Haji Lansia Disarankan Tidak Terburu-buru saat Berjalan, Hindari Jatuh dan Cedera

TIMESINDONESIA, MADINAH – Ibadah haji merupakan momen penting bagi umat muslim. Ibadah ini membutuhkan kebugaran fisik dan kondisi kesehatan yang baik. Tahun ini, tercatat jumlah jemaah haji lansia mencapai angka tertinggi, kisaran 67.000 jemaah haji.
Dengan tingginya jumlah jemaah haji lansia dalam ibadah yang penuh dengan aktivitas fisik ini, maka risiko masalah kesehatan juga meningkat. Masalah kesehatan yang dapat muncul pada jemaah haji lansia tidak hanya berupa penyakit, tetapi juga risiko cedera akibat jatuh saat menjalani ibadah.
Advertisement
dr. Iswahyudi Nurdin Mamba, Sp.OT, dokter spesialis ortopedi di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, mengungkapkan ada beberapa kasus patah tulang yang dialami oleh jemaah haji lansia. Kasus tersebut kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) di Madinah untuk penanganan lebih lanjut.
dr. Iswahyudi menjelaskan bahwa jemaah haji lansia memiliki risiko tinggi kehilangan keseimbangan dan terjatuh, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti gangguan penglihatan pada jemaah haji usia tua. Selain itu, pada usia lanjut, koordinasi keseimbangan tubuh sudah mulai terganggu dan kekuatan otot juga lebih lemah dibandingkan dengan jemaah haji yang lebih muda.
Menyadari risiko yang dihadapi oleh jemaah haji lansia, dr. Sakti memberikan beberapa pesan kepada mereka. Pertama, ia mengingatkan agar berhati-hati saat berjalan dan tidak perlu terburu-buru, karena yang terpenting adalah mencegah terjadinya kecelakaan dan jatuh. Selain itu, jemaah haji juga diimbau untuk menjaga asupan cairan dengan meminum air sebelum merasa haus. Kondisi dehidrasi dapat mengakibatkan kurangnya konsentrasi dan kehilangan keseimbangan, sehingga meningkatkan risiko terpeleset atau terjatuh.
"Yang paling penting adalah mencegah terjadinya kecelakaan dan jatuh, berhati-hati saat berjalan, tidak perlu terburu-buru, dan jangan lupa untuk minum. Kondisi dehidrasi dapat mengakibatkan kurangnya konsentrasi dan kehilangan keseimbangan, sehingga meningkatkan risiko terpeleset dan terjatuh," ujarnya.
Seluruh pihak terkait juga berperan dalam menjaga keselamatan jemaah haji lansia selama pelaksanaan ibadah. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |