Peristiwa Internasional

Sama dengan Muhammadiyah, Arab Saudi Umumkan Idul Adha pada 28 Juni

Senin, 19 Juni 2023 - 12:32 | 125.31k
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, RIYADH – Kerajaan Arab Saudi (KSA) telah menetapkan bahwa Idul Adha 10 Zulhijjah akan jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023. Keputusan ini diumumkan setelah tim rukyat pemerintah KSA melakukan pengamatan hilal bulan Dzulhijjah pada hari Minggu, 18 Juni 2023.

Dikutip dari Arabnews, Mahkamah Agung Arab Saudi mengumumkan, "Umat Islam yang tidak menunaikan ibadah haji tahun 2023 merayakan Idul Adha pada Rabu, 28 Juni." 

Advertisement

Ritual ibadah haji sendiri diawali pada Senin, 26 Juni. Sedang hari Arafah jatuh pada Selasa, 27 Juni.

Hasil rukyat dari Arab Saudi ini sejalan dengan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dikeluarkan oleh Muhammadiyah, yakni Iul Adha pada Rabu, 28 Juni. Sementara keputusan sidang itsbat pemerintah Indonesia yang menetapkan Idul Adha 1444 H pada Kamis, 29 Juni 2023.

Dalam konferensi pers yang diadakan oleh Kementerian Agama setelah Sidang Isbat, Wakil Menteri Agama Dr. Zainut Tahhid Sa'adi menjelaskan bahwa posisi hilal pada 29 Zulqaidah 1444H atau 19 Juni 2023 sudah berada di atas ufuk di seluruh wilayah Indonesia. Meski demikian, posisi ini masih berada di bawah kriteria imkanur rukyat MABIMS.

Menurut kriteria baru MABIMS, hilal dapat diamati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat. Namun, pada saat Maghrib, Minggu, 18 Juni 2023, posisi bulan di Indonesia memiliki tinggi antara 0 derajat 20 menit hingga 2 derajat 36 menit, dengan sudut elongasi antara 4 derajat 40 menit sampai dengan 4 derajat 94 menit.

"Sehingga, sidang itsbat sepakat bahwa tanggal 1 Dzulhijjah 1444H jatuh pada 20 Juni 2023 dan Idul Adha 10 Zulhijjah jatuh pada 29 Juni 2023," kata Wakil Menag RI Dr Zainut Tauhid Sa'adi.

Wamenag juga menekankan pentingnya toleransi dalam menghadapi perbedaan penetapan ini. "Kembangkan sikap toleransi, tasamuh, saling menghargai perbedaan, tidak saling caci maki, toleran, sesuai dengan semangat persatuan Indonesia," katanya.

Sidang ini dihadiri oleh ahli falakiyah, perwakilan ormas Islam, MUI, anggota DPR, perwakilan duta besar negara sahabat, serta jajaran Kemenag. Tahun ini, Kemenag telah menempatkan tim rukyatul hilal di 99 titik di seluruh Indonesia.

Penetapan yang berbeda ini mengingatkan kita tentang pentingnya toleransi dan menghargai perbedaan. Meski berbeda, baik Arab Saudi, Muhammadiyah, maupun pemerintah Indonesia, semuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu menentukan waktu terbaik untuk umat Islam merayakan hari raya Idul Adha.

Dalam konteks ini, Wakil Menag meminta umat Islam di Indonesia untuk tetap menjunjung tinggi sikap toleransi dan saling menghargai meski ada perbedaan dalam pelaksanaan ibadah Idul Adha. Hal ini sejalan dengan semangat persatuan Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES