WHO Sebut Virus Influenza Sebabkan Kematian Puluhan Kucing di Polandia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Organsasi Kesehatan Dunia atau WHO melaporkan bahwa puluhan kucing di Polandia telah terinfeksi influenza. Dalam pernyataannya pada Senin (11/7/2023), WHO menyebutkan bahwa dari 47 sampel kucing yang diambil, sebanyak 29 di antaranya positif terkena influenza (H5N1) pada Selasa lalu.
Sebanyak 14 kucing telah disuntik mati dan 11 kucing ditemukan mati, dengan kematian terbaru dilaporkan pada 30 Juni.
Advertisement
Saat ini masih dilakukan penyelidikan terhadap fenomena epizootik ini, yaitu serangan penyakit terhadap banyak hewan dari jenis penyakit yang sama pada waktu yang sama, dan belum diketahui secara pasti apakah kucing-kucing itu terpapar virus.
Meskipun sebelumnya telah dilaporkan infeksi influenza sporadis pada kucing, kali ini merupakan pertama kalinya sejumlah besar kucing yang terinfeksi ditemukan tersebar di sebagian besar wilayah.
WHO juga menjelaskan bahwa risiko infeksi bagi manusia yang melakukan kontak dengan kucing yang terinfeksi secara nasional masih rendah untuk masyarakat umum.
Namun, bagi pemilik kucing dan mereka yang berinteraksi dengan kucing terinfeksi H5N1, seperti dokter hewan yang tidak menggunakan alat pelindung diri yang tepat, terdapat risiko sedang.
5 penyakit kucing yang dapat menular ke manusia:
Terkait masalah penyakit kucing, para pemilik kucing perlu waspada terhadap beberapa penyakit yang bisa ditularkan oleh hewan peliharaan kesayangan mereka.
Beberapa penyakit ini dapat menular dari kucing ke manusia, dan penting bagi kita untuk mengetahui gejala dan langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Toxoplasmosis: Penyakit ini disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii yang dapat ditemukan dalam tinja kucing. Manusia dapat terinfeksi melalui kontak langsung dengan tinja yang terkontaminasi. Gejala pada manusia mungkin ringan, seperti demam dan kelelahan, tetapi pada wanita hamil atau individu dengan sistem kekebalan yang lemah, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius.
Ringworm: Ringworm adalah infeksi jamur pada kulit, rambut, atau kuku yang dapat menyebar dari kucing ke manusia melalui kontak langsung. Infeksi ini ditandai dengan ruam berbentuk lingkaran yang gatal dan terkadang bersisik pada kulit. Langkah-langkah higienis, seperti menjaga kebersihan kucing dan menghindari kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini.
Bartonellosis: Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae yang dapat ditularkan melalui gigitan atau cakaran kucing. Infeksi pada manusia dapat menyebabkan demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam. Orang-orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah atau anak-anak lebih rentan terhadap infeksi ini.
Salmonellosis: Kucing dapat membawa bakteri Salmonella dalam tinja mereka dan menularkannya ke manusia melalui kontak langsung atau konsumsi makanan yang terkontaminasi. Infeksi Salmonella pada manusia dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, diare, dan demam. Penting untuk menjaga kebersihan kucing, membersihkan kotoran dengan benar, dan menerapkan praktik kebersihan yang baik dalam menangani makanan.
Campylobacteriosis: Bakteri Campylobacter jejuni dapat ditemukan dalam tinja kucing yang terinfeksi dan dapat menyebar ke manusia melalui kontak langsung atau konsumsi makanan yang terkontaminasi. Infeksi ini biasanya menyebabkan diare, kram perut, dan demam pada manusia. Kebersihan yang baik dan pengolahan makanan yang benar dapat membantu mencegah penularan penyakit ini.
Untuk mencegah penyebaran penyakit dari kucing ke manusia, penting untuk menjaga kebersihan kucing, rutin membersihkan kotoran, dan mencuci tangan dengan sabun setelah berinteraksi dengan hewan peliharaan. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan setelah kontak dengan kucing, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |