Peristiwa Internasional

NASA Kehilangan Kontak dengan Pesawat Voyager 2

Rabu, 02 Agustus 2023 - 07:12 | 149.75k
Voyager 2 telah berhenti menerima perintah atau mengirim data kembali ke Bumi.(FOTO: BBC/NASA)
Voyager 2 telah berhenti menerima perintah atau mengirim data kembali ke Bumi.(FOTO: BBC/NASA)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA kehilangan kontak dengan pesawat ruang angkasa Voyager 2 yang kini jaraknya 19,9 miliar km dari bumi setelah salah mengirimkan perintah.

Pesawat ruang angkasa tersebut sedang menjelajahi tempat yang belum pernah dijelajahi sebelumnya.

Advertisement

Pesawat ini diluncurkan sejak 1977 atau 46 tahun yang lalu, dan kini berada lebih jauh dari Bumi dan Matahari daripada Pluto.

Voyager 2 memasuki ruang antarbintang pada 5 November 2018 dan para ilmuwan berharap untuk mempelajari lebih lanjut tentang wilayah ini. 

Tadinya pesawat ruang angkasa ini masih mengirimkan informasi ilmiah tentang lingkungan mereka melalui Deep Space Network, atau DSN.

Voyager 2 menjelajahi Uranus dan Neptunus, dan masih menjadi satu-satunya pesawat ruang angkasa yang mengunjungi planet luar tersebut. 

Misi pesawat petualang ini, Voyager Interstellar Mission (VIM), akan menjelajahi tepi terluar domain Matahari, dan seterusnya.

Bulan lalu, seperti dilansir BBC, pesawat ruang angkasa ini memiringkan antenanya ke titik dua derajat dari Bumi setelah kesalahan itu terjadi.

Akibatnya, probe atau instrumennya berhenti menerima perintah atau mengirim data.

NASA berharap komunikasi akan bisa berlanjut ketika penyelidikan akan diatur ulang pada bulan Oktober mendatang 

Pesawat ini sedang melesat dengan kecepatan sekitar 34.390 mph atau 55.346 km/jam) di ruang antar bintang - bintang.

Sejak 21 Juli 2023 lalu, wahana ini tidak bisa menerima perintah atau mengirim kembali data ke Jaringan Antariksa Jauh NASA, susunan antena radio raksasa di seluruh dunia, dan pesawat ruang angkasa ini tidak menerima perintah dari pengontrol darat.

Senin kemarin NASA mengatakan, bahwa piringan besarnya di ibu kota Australia, Canberra, mencoba mendeteksi sinyal liar dari Voyager 2.

Dibutuhkan lebih dari 18 jam untuk sebuah sinyal mencapai Bumi dari jarak yang sangat jauh itu.

"Antena itu juga akan membombardir area Voyager 2 dengan perintah yang benar, dengan harapan bisa melakukan kontak dengan wahana itu," kata Jet Propulsion Laboratory NASA, yang mengelola misi Voyager.

Jika tidak, Voyager 2 diprogram untuk mengatur ulang orientasinya beberapa kali setiap tahun agar antenanya tetap mengarah ke Bumi.

Penyetelan ulang berikutnya dijadwalkan pada 15 Oktober, yang menurut NASA harus mengaktifkan komunikasi untuk bisa dilanjutkan.

NASA berharap pesawat ruang angkasa yang sarat dengan instrumen ilmu pengetahuan ini tetap berada pada lintasan yang direncanakan melalui alam semesta.

Voyager 2 dan kembarannya Voyager 1 adalah dua pesawat ruang angkasa yang beroperasi di luar heliosfer, gelembung pelindung partikel dan medan magnet yang dihasilkan oleh Matahari. Mereka mencapai ruang antar bintang  masing-masing pada 2018 dan 2012.

Voyager 2 adalah satu-satunya pesawat ruang angkasa yang pernah terbang melewati Neptunus dan Uranus, sementara Voyager 1 sekarang hampir 15 miliar mil jauhnya dari Bumi, menjadikannya pesawat ruang angkasa terjauh dari umat manusia.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES