Peristiwa Internasional

Truk Pengangkut Pekerja Bangunan Meledak, 11 Pekerja Meninggal Dunia

Minggu, 20 Agustus 2023 - 20:05 | 29.51k
Penjagaan ketat, Pakistan mengalami kebangkitan serangan oleh kelompok bersenjata sejak tahun lalu. (FOTO: DW/AP)
Penjagaan ketat, Pakistan mengalami kebangkitan serangan oleh kelompok bersenjata sejak tahun lalu. (FOTO: DW/AP)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah truk yang membawa buruh bangunan di Waziristan Utara Pakistan meledak menyebabkan 11 orang meninggal dunia dan beberapa lainnya mengalami luka.

Pejabat sementara Perdana Menteri Pakistan, Anwaar-ul-Haq Kakar, Minggu (20/8/2023) mengatakan, bahwa serangan teroris di Waziristan Utara merenggut nyawa 11 pekerja tak bersalah.

Advertisement

Menurut aparat keamanan dan polisi, sebuah alat peledak improvisasi (IED) diduga diledakkan di bawah sebuah truk yang mengangkut pekerja ke lokasi konstruksi militer di Waziristan, di provinsi Khyber Pakhtunkhwa dekat perbatasan Afghanistan.

"Mereka sedang bekerja di sebuah pos militer yang sedang dibangun. Sebuah IED meledak di bawah kendaraan yang membawa para pekerja itu," kata wakil komisaris Waziristan Utara, Rehan Khattak.

Pakistan mengalami kebangkitan serangan oleh kelompok bersenjata sejak tahun lalu, ketika gencatan senjata antara kelompok terlarang Taliban Pakistan, yang dikenal sebagai TTP dan pemerintah gagal.

Kelompok bersenjata lainnya, termasuk ISIL (ISIS) juga mengaku bertanggung jawab atas beberapa serangan, termasuk ledakan besar pada rapat umum politik di distrik Bajaur Khyber Pakhtunkhwa yang diadakan oleh kelompok agama bulan lalu yang menewaskan 63 orang.

Negara Islam di Provinsi Khorasan (ISKP) atau ISIS-K), afiliasi ISIL dikatakan berada di balik serangan itu.

Pakistan menyalahkan Afghanistan atas serangkaian serangan mematikan di wilayah kesukuan Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan.

Pejabat tinggi Pakistan menuduh pemerintahan Taliban tidak berbuat cukup untuk mengendalikan pergerakan kelompok bersenjata dari melintasi perbatasan yang keropos. Namun, pemerintahan Taliban membantah tuduhan Pakistan tersebut.

"Setelah insiden keamanan baru-baru ini di Pakistan, para pejabat sekali lagi menyalahkan warga Afghanistan alih-alih memperkuat keamanan negara mereka," kata pimpinan juru bicara pemerintahan Taliban Zabihullah Mujahid, kepala juru bicara pemerintahan Taliban dalam sebuah pernyataan awal bulan ini.

Menurut data resmi, dimana sebagian besar diakui oleh TTP, lebih dari 300 serangan telah melanda provinsi Khyber Pakhtunkhwa tahun ini saja.

TTP didirikan pada 2007 dan secara ideologis selaras dengan Taliban Afghanistan. Namun tampaknya organisasi ini beroperasi secara independen.

Di antara banyak tuntutannya, Taliban Pakistan mengupayakan penegakan hukum Islam yang lebih ketat, pembebasan anggotanya dalam tahanan pemerintah, dan pengurangan kehadiran militer Pakistan di beberapa bagian wilayah suku di sepanjang perbatasan Afghanistan

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES