Peristiwa Internasional

Demografi Korea Selatan Terus Merosot, Generasi Mudanya Ogah Menikah Begini Alasannya

Selasa, 29 Agustus 2023 - 13:03 | 86.50k
Demografi Korea Selatan merosot tajam, Generasi mudanya ogah untuk menikah. (FOTO: TIME/Getty Image)
Demografi Korea Selatan merosot tajam, Generasi mudanya ogah untuk menikah. (FOTO: TIME/Getty Image)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTAKorea Selatan mengalami krisis demografi yang parah,  persepsi generasi muda usia antara 19 hingga 34 tahun terhadap pernikahan untuk membentuk keluarga merosot tajam.

Hanya sekitar satu dari setiap tiga warga Korea berusia 19 hingga 34 tahun yang memiliki persepsi positif terhadap pernikahan.

Advertisement

Dari hasil penyelidikan lembaga Statistics Korea Selatan, Senin (28/8/2024) kemarin, seperti dilansir Korea Times, ketika ditanya mengapa mereka tidak menikah, Mereka mengemukakan beberapa alasan.

Antara lain kurangnya uang, pernikahan bukanlah sebuah keharusan, melahirkan dan mengasuh anak itu sangat memberatkan, dan menurut mereka pengasuhan anak akan menghalangi perempuan untuk bekerja kembali.

Mengambil tema Penyelidikan sosial tentang perubahan persepsi kaum muda, laporan yang dirilis oleh Statistics Korea itu menyebutkan bahwa hanya 36,4 persen masyarakat dalam kelompok usia tersebut memiliki perspektif positif terhadap pernikahan di tahun 2022.

Hasil penyelidikan itu, 33,7 persen masyarakat Korea yang belum menikah tahun lalu menjawab kurangnya uang sebagai alasannya.

Kemudian 17,3 persen lainnya menjawab bahwa pernikahan bukanlah suatu keharusan. Sebanyak 11 persen mengatakan mereka menganggap melahirkan dan mengasuh anak adalah hal yang memberatkan.

Secara khusus, 46,3 persen generasi muda Korea mengatakan bahwa pengasuhan anak menghalangi perempuan untuk kembali bekerja setelah cuti hamil atau ketika mendapatkan pekerjaan baru.

Hanya sekitar satu dari setiap tiga warga Korea berusia 19 hingga 34 tahun yang memiliki persepsi positif terhadap pernikahan, yang menggambarkan mentalitas generasi muda terhadap pernikahan, yang mengakibatkan penurunan yang lebih tajam. 

Angka tahun lalu itu tentu saja menandai penurunan tajam dibandingkan tahun 2012 dimana waktu itu masih ada 56,5 persen anak muda Korea memberikan tanggapan positif ketika ditanya tentang pandangan mereka tentang pernikahan.

Angka pada tahun 2022 itu juga lebih rendah dibandingkan seluruh kelompok responden survei berusia 13 tahun ke atas. Sekitar 50 persen dari mereka waktu itu memiliki pandangan positif terhadap pernikahan tahun lalu.

Berdasarkan gender, angka tersebut turun menjadi 43,8 persen dari 66,1 persen pada laki-laki selama periode 10 tahun, dan menjadi 28 persen dari 46,9 persen pada perempuan.

Temuan ini muncul ketika jumlah pernikahan di Korea merosot menjadi 191.700 pada tahun 2022.

Hal itu menandai penurunan selama 11 tahun berturut-turut dan juga merupakan rekor terendah sejak tahun 1970 ketika data relevan mulai dikumpulkan.

Sejalan dengan itu, tingkat kesuburan total di negara tersebut, atau jumlah rata-rata anak yang dilahirkan seorang perempuan sepanjang hidupnya, mencapai 0,78 pada tahun 2022.

Angka tersebut merupakan yang terendah sejak tahun 1970 saat angka tersebut mencapai 4,53.

Tingkat kesuburan pada tahun 2022 menambah kesengsaraan penurunan populasi, karena angka tersebut jauh lebih rendah dari tingkat penggantian sebesar 2,1 yang akan menjaga populasi negara tetap stabil di angka 51,5 juta.

Mengenai hidup bersama atau pasangan yang hidup bersama tanpa menikah, lebih banyak generasi muda Korea yang terbuka terhadap gagasan semacam itu dan angkanya mencapai 80,9 persen pada tahun 2022 dibandingkan dengan 61,8 persen pada tahun 2012.

Mengenai menjadi orang tua setelah menikah, 53,5 persen dari kelompok usia yang sama pada tahun 2022 mengatakan bahwa tidak perlu memiliki anak adalah sebuah hal yang penting naik dari 46,4 persen 10 tahun sebelumnya.

Mereka juga pesimis terhadap adopsi anak, dengan 31,5 persen dari mereka terbuka terhadap gagasan tersebut pada tahun 2022 dibandingkan dengan 52 persen pada tahun 2012.

Semakin banyak generasi muda Korea Selatan yang berpikiran terbuka mengenai pernikahan internasional, dengan tingkat dukungan meningkat menjadi 83,3 persen pada tahun 2022 dari sebelumnya 73,8 persen pada tahun 2012. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES