Peristiwa Internasional

Korban Meninggal Gempa Maroko Mendekati 2500, Desa Terpencil Butuh Bantuan

Senin, 11 September 2023 - 21:26 | 102.48k
Warga membawa jenazah korban, di Desa Imi N'Tala. (FOTO: CNN/AFP/Getty Image)
Warga membawa jenazah korban, di Desa Imi N'Tala. (FOTO: CNN/AFP/Getty Image)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jumlah korban meninggal akibat gempa Maroko mendekati 2500. Para korban yang terisolasi saat ini sangat membutuhkan bantuan pangan, sandang dan tempat untuk berteduh.

Hingga Senin malam ini, Kementerian Dalam Negeri Maroko menyatakan,  jumlah orang yang meninggal dunia akibat gempa Maroko pada Jumat lalu tepatnya 2.497 orang.

Advertisement

Tim penyelamat sebagian besar hanya menggunakan tangan kosong mereka untuk menggali korban yang selamat setelah gempa Maroko.

Alat angkat berat tidak bisa menembus desa-desa terpencil di dekat pusat gempa bumi dahsyat di Pegunungan Atlas, Maroko ini karena jalan mereka terhalang batu besar yang longsor menutup jalan-jalan utama.

Dilansir BBC, padahal banyak diantara lokasi-lokasi yang hancur itu masyarakatnya sangat menantikan bantuan.

Pemerintah Maroko mengatakan sejauh ini mereka telah menerima bantuan dari empat negara, yakni Inggris, Spanyol, Qatar dan Uni Emirat Arab.

Gempa bumi yang terjadi pada hari Jumat, yang paling mematikan di negara itu dalam 60 tahun terakhir, melanda desa-desa di pegunungan High Atlas di selatan Marrakesh.

Meski begitu, seperti dilansir CNN, hingga kini
tim penyelamat dengan berbagai upaya terus berusaha memberikan pertolongan antara lain dengan helikopter. 

Selain itu juga terus melakukan pencarian dari puing-puing serta berusaha keras mencoba menjangkau komunitas-komunitas terpencil setelah gempa bumi dahsyat melanda Maroko itu.

Ribuan orang dan menyebabkan lebih banyak lagi yang diyakini terluka juga belum terjangkau.

Gempa tersebut merupakan yang terkuat yang melanda pusat negara Maroko dalam lebih dari satu abad, dan pusat gempa tidak jauh dari pusat wisata dan ekonomi populer Marrakesh.

Selain 2.497 orang meninggal dunia  dalam bencana tersebut dan 2.476 lainnya luka-luka, kata media pemerintah pada hari Senin.

Gempa Maroko itu terjadi sekitar pukul 23.11 waktu setempat (18.11 ET) pada hari Jumat. Pusat gempa terletak di pegunungan High Atlas, sekitar 72 kilometer (44,7 mil) barat daya Marrakesh, kota berpenduduk sekitar 840.000 jiwa.

Dampaknya terasa sangat luas, hingga mencapai Casablanca di utara.

Namun bencana ini menimbulkan kerusakan paling parah di kota-kota dan desa-desa di dekat kaki Pegunungan Atlas, serta melanda pusat dan pinggiran kota Marrakesh.

Gempa tersebut berkekuatan 6,8 SR dan tergolong gempa kuat. Apalagi pusat gempa  pada kedalaman yang relatif dangkal, sehingga lebih merusak.

Maroko pernah dilanda gempa bumi pada masa lalu, namun dalam sejarahnya hanya sedikit gempa bumi yang begitu dahsyat. Gempa kali ini merupakan yang paling mematikan di Maroko sejak tahun 1960, yang saat itu menyebabkan 12.000 orang lebih meninggal dunia.

Menurut Survei Geologi AS, gempa sebesar ini jarang terjadi di kawasan ini, namun hal ini bukan sesuatu yang tidak terduga.

Karena laporan tersebut mencatat bahwa sembilan gempa berkekuatan 5 atau lebih besar telah melanda wilayah tersebut sejak tahun 1900, namun tidak satupun yang berkekuatan lebih dari 6.

Hampir 1.500 orang meninggal dunia di provinsi Al Haouz, tempat gempa paling dahsyat terjadi. Wilayah tersebut, seperti banyak lokasi lain yang terkena dampak parah, terletak di selatan Maroko di kaki Pegunungan Atlas, dan meliputi desa-desa dan permukiman terpencil yang sulit dijangkau oleh tim penyelamat.

Para saksi mata di kaki pegunungan mengatakan beberapa kota hancur total , dan hampir semua rumah di wilayah desa Asni rata dengan tanah.

Sementara itu, lebih dari 400 orang meninggal dunia di kota Taroudant, Maroko barat daya. Menurut WHO, lebih dari 300.000 orang telah terkena dampaknya akibat gempa bumi dahsyat di Marrakesh, Maroko dan sekitarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES