Peristiwa Internasional

Aula Pernikahan di Irak Terbakar, 114 Orang Lebih Meninggal Dunia

Rabu, 27 September 2023 - 16:45 | 95.48k
Bagian dari aula yang terbuat dari bahan mudah terbakar menyisakan rangka besi yang menumpuk setelah ambruk dan menimpa para tamu. (FOTO: Daily Mail/Anadolu Agency via Getty Image)
Bagian dari aula yang terbuat dari bahan mudah terbakar menyisakan rangka besi yang menumpuk setelah ambruk dan menimpa para tamu. (FOTO: Daily Mail/Anadolu Agency via Getty Image)

TIMESINDONESIA, JAKARTAAula pernikahan di Irak terbakar pada Rabu (26/9/2023). Pesta pernikahan di daerah Hamdaniya di provinsi Nineveh, Irak Utara ini berubah menjadi bencana. Sedikitnya 114 orang meninggal dunia serta 150 orang lainnya terluka.

Kebakaran aula pernikahan di Irak itu diduga dipicu oleh kembang api yang dinyalakan pada saat yang bersamaan dengan pasangan pengantin Haneen dan Revan turun ke lantai dansa. Diduga percikan kembang api mendarat di bagian lampu hias gantung yang mudah terbakar.

Dengan cepat api merembet ke bagian atap aula. Dalam sekejap api sudah "membungkus" aula tempat pernikahan  itu. 

Para tamu yang tak mampu menyelamatkan diri terjebak di dalam dan menjadi korban. Belum jelas apakah korban meninggal dunia itu termasuk pasangan pengantin.

Namun ada yang menyebut-nyebut bahwa sepasang pengantin itu termasuk diantara 114 orang yang meninggal dunia.

Pihak berwenang mengatakan bahan bangunan yang mudah terbakar itu juga berkontribusi terhadap bencana terbaru yang menimpa minoritas Kristen di Irak yang semakin berkurang.

Daerah Hamdaniya di provinsi Nineveh, Irak itu, kata pihak berwenang, adalah daerah yang mayoritas penduduknya beragama Kristen di luar kota Mosul, sekitar 335 kilometer (205 mil) barat laut Bagdad.

Belum ada penjelasan resmi dari pihak berwajib mengenai penyebab kebakaran tersebut. Namun saluran berita televisi Kurdi, Rudaw, memperlihatkan kembang api yang ditembakkan dari lantai tempat acara dan menyebabkan lampu gantung disahut api dan kemudian terbakar.

Dengan cepat api itu kemudian menyambar bagian bagian lain di atap aula dan dalam waktu singkat api langsung menjalar kemana-mana. Tragisnya atap aula itu kemudian ambruk dan menimpa para tamu.

Setelah kebakaran, hanya logam hangus dan puing-puing yang terlihat saat orang-orang berjalan melewati lokasi kebakaran, satu-satunya cahaya berasal dari kamera televisi dan lampu ponsel para penonton.

Para korban tiba di rumah sakit setempat dengan perban, menerima oksigen sementara keluarga mereka berjalan melewati lorong dan keluar sementara para pekerja menyiapkan lebih banyak tabung oksigen.

kebakaran-3.jpgAula tempat pesta pernikahan itu terbuat dari bahan yang mudah terbakar dan ilegal di negara Irak. (FOTO: Daily Mail/AP)

Rekaman lain yang ditayangkan di jaringan televisi lokal lainnya tampak memperlihatkan kedua mempelai berada di lantai dansa saat api mulai menyala, dan mereka terlihat terpana melihat puing-puing yang terbakar. 

Pejabat kesehatan di provinsi Nineveh menambah jumlah korban meninggal dunia siang ini menjadi 114, meskipun pejabat federal tidak segera memperbarui angka mereka yang menyebutkan setidaknya 100 orang tewas. 

Juru bicara Kementerian Kesehatan, Saif al-Badr menyebutkan jumlah korban luka sebanyak 150 orang dalam pernyataan sebelumnya yang dimuat oleh Kantor Berita Irak yang dikelola pemerintah.

"Semua upaya dilakukan untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak kecelakaan itu," kata al-Badr.

Ahmed Dubardani, seorang pejabat kesehatan di provinsi tersebut mengatakan kepada Rudaw, bahwa banyak dari mereka yang terluka menderita luka bakar serius.

"Mayoritas dari mereka terbakar habis dan sebagian lainnya mengalami luka bakar 50 hingga 60%," kata Dubardani. "Ini tidak bagus sama sekali. Mayoritas dari mereka tidak dalam kondisi baik," tambahnya.

Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani memerintahkan penyelidikan atas kebakaran tersebut dan meminta pejabat dalam negeri dan kesehatan negara tersebut untuk memberikan bantuan, kata kantornya dalam sebuah pernyataan online.

Najim al-Jubouri, gubernur provinsi Niniwe, mengatakan beberapa orang yang terluka telah dipindahkan ke rumah sakit daerah.

Dia memperingatkan, belum ada angka pasti korban jiwa akibat kebakaran tersebut, sebab menunjukkan jumlah korban meninggal dunia masih mungkin bertambah.

Seorang saksi, yang hanya menyebutkan nama depannya sebagai Amer, mengatakan, dia dan yang lainnya bergegas ke aula pernikahan ketika mereka mendengar suara teriakan di dalam tempat tersebut.

Amer mengatakan sepupunya yang menghadiri pernikahan tersebut selamat, namun mengalami luka bakar.

Pastor Rudi Saffar Khoury, pendeta yang hadir di pesta pernikahan tersebut, mengatakan tidak jelas siapa yang harus disalahkan atas kebakaran tersebut.

"Ini bisa jadi merupakan kesalahan penyelenggara acara atau tuan rumah, atau mungkin kesalahan teknis," kata Khoury kepada The Associated Press. "Itu adalah bencana dalam segala hal," katanya lagi.

Pejabat pertahanan sipil yang dikutip oleh Kantor Berita Irak menggambarkan bagian luar aula pernikahan di Irak terbakar itu dihiasi dengan lapisan yang sangat mudah terbakar dan ilegal di negara tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES