Peristiwa Internasional

9 Tentara Israel Tewas saat Bertempur Melawan Hamas di Gaza Utara

Rabu, 01 November 2023 - 18:56 | 49.41k
Warga Palestina mencari korban di lokasi serangan Israel di kamp pengungsi Jabalya di Gaza utara, pada 31 Oktober. (FOTO: Screenshot Al Jazeera)
Warga Palestina mencari korban di lokasi serangan Israel di kamp pengungsi Jabalya di Gaza utara, pada 31 Oktober. (FOTO: Screenshot Al Jazeera)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sembilan tentara Israel yang tergabung dalam Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Rabu (1/11/2023) tewas saat bertempur melawan pasukan Hamas di Gaza Utara.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, juga mengakuinya. Bahkan tujuh diantara tentara Israel yang tewas itu adalah anggota brigade Givati, pasukan yang fokus memerangi terorisme. Sedangkan dua korban tewas lainnya adalah anggota korps lapis baja.

Advertisement

IDF mengidentifikasi mereka yang tewas sebagai Ariel Reich, Asif Luger, Adi Danan, Halel Solomon, Erez Mishlovsky, Adi Leon, Ido Ovadia, Lior Siminovich, dan Roei Dawi.

Sehari sebelumnya, yakni hari Selasa, dua kematian dari tentara Israel di Gaza untuk kali pertama sejak mereka menghadapi pasukan Hamas.

"Jatuhnya pejuang IDF dalam pertempuran melawan teroris Hamas di Gaza merupakan pukulan yang berat dan menyakitkan. Hati dan pikiran kami bersama keluarga tercinta," tulis Gallant di medsos.

Meski demikian pasukan Israel terus dengan gencar melancarkan serangannya termasuk menjatuhkan bom di kamp Jabalia yang padat dengan pengungsi. Puluhan pengungsi meninggal dunia dan ratusan lainnya terluka akibat serangan Israel itu.

Israel berdalih serangan di Jabalia, Selasa adalah serangan terhadap seorang komandan penting Hamas yang bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober terhadap Israel.

Namun Hamas membantah keras kehadiran salah satu pemimpin Hamas, Ibrahim Biari di kamp pengungsi Jabalya, dimana saksi mata dan petugas medis mengatakan serangan itu menyebabkan banyak orang sebagian besar anak- anak dan perempuan meninggal dunia serta menyebabkan kerusakan besar.

Juru bicara Hamas Hazem Qassem tegas membantah ada komandan seniornya di kamp pengungsi Jabalia dan menyebut klaim tersebut sebagai dalih Israel untuk membunuh warga sipil.

Dr Atef Al Kahlout, direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, mengatakan kepada CNN, hari Selasa, bahwa serangan tersebut telah menyebabkan ratusan orang menjadi korban baik yang meninggal dunia maupun terluka. "Banyak yang masih berada di bawah reruntuhan," tambahnya.

Pejabat kesehatan Palestina memperjelas sedikitnya 50 warga Palestina meninggal dunia dalam ledakan kamp pengungsi itu dan 150 lainnya luka-luka. 

Arab Saudi, Rabu ini juga mengecam "dengan sangat tegas" pemboman Israel di kamp pengungsi Jabalia itu.

Kelompok besar di Timur Tengah kini telah menunda negosiasi untuk menormalisasi hubungan mereka dengan Israel, menyusul serangan mematikan Hamas. 

Menurut kementerian kesehatan wilayah, lebih dari 8.500 orang, sebagian besar warga sipil, telah meninggal dunia di Gaza sejak dimulainya perang Israel Hamas. 

Menurut pihak berwenang Israel, lebih dari 1.400 orang tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober. Hari ini tentara Israel mengumumkan, bahwa mereka telah menyerang lebih dari 11.000 target di Jalur Gaza sejak dimulainya perang. 

Pasukan Pertahanan Israel mengatakan target tersebut adalah milik Hamas di Gaza. Serangan Israel itu diikuti dengan sembilan tentara Israel yang tewas saat bertempur melawan pasukan Hamas di Gaza Utara. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES