Peristiwa Internasional

Iran Meradang Setelah Jendral Seniornya Dibunuh Israel

Rabu, 27 Desember 2023 - 07:38 | 44.77k
Duta Besar Iran dan Perwakilan Tetap Iran untuk PBB , Amir Saeed Iravani. (FOTO: Mehr News Agency)
Duta Besar Iran dan Perwakilan Tetap Iran untuk PBB , Amir Saeed Iravani. (FOTO: Mehr News Agency)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Situasi Iran sedang mendidih menyusul dibunuhnya jendral senior mereka , Komandan IRGC, Seyyed Razi Mousavi lewat bombardir udara Israel pada Senin (25/12/2023) di Damaskus.

Duta Besar Iran dan Perwakilan Tetap Iran untuk PBB , Amir Saeed Iravani memperingatkan rezim Israel akan pembalasan tegas setelah kematian Seyyed Razi Mousavi, penasihat senior IRGC di Suriah.

Advertisement

Amir Saeed Iravani mengutuk "tindakan keji dan pengecut yang dilakukan rezim Israel dan menyatakan bahwa Iran memiliki hak yang sah dan melekat berdasarkan hukum internasional dan Piagam PBB untuk mengambil tindakan tegas pada waktu yang tepat.

Pernyataan tersebut disampaikan Iravani dalam surat yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Presiden DK PBB Jose de la Gasca Lopezdomingue, Selasa (25/12/2023).

Inilah teks lengkap surat Irawani kepada Sekjen PBB:

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

Yang Mulia,

Atas instruksi dari Pemerintah saya, saya menulis surat ini untuk segera menyampaikan kepada anda mengenai serangan teroris yang mengkhawatirkan dan berulang yang dilakukan oleh rezim Israel di Republik Arab Suriah.

Bersamaan dengan kejahatan keji dan tindakan salah yang dilakukan secara internasional, rezim Israel secara aktif terlibat dalam aksi terorisme dan agresi di dalam perbatasan Suriah.

Tindakan yang disengaja ini secara khusus menargetkan penasihat militer Iran yang hadir secara sah atas permintaan resmi Republik Arab Suriah, mendukung dan membantu dalam perang melawan terorisme.

Pada pukul 16:20 pada hari Senin tanggal 25 Desember 2023, Seyyed Razi Mousavi, seorang penasihat militer senior yang menjalankan misi mendukung Tentara Suriah dalam upaya anti-terorisme di dekat Damaskus, secara tragis menjadi martir oleh tiga rudal yang ditembakkan dari posisi rezim Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Tindakan keji dan teroris ini merupakan serangan kedua terhadap penasihat Iran bulan ini, menyusul serangan serupa yang dilakukan oleh rezim Israel pada 2 Desember 2023.

Tragisnya, serangan sebelumnya ini menyebabkan matinya dua penasihat militer Iran, Mohammad Ali Ataee Shoorche dan Panah Taqizadeh.

Republik Islam Iran dengan tegas mengutuk tindakan terorisme keji dan pengecut yang dilakukan oleh rezim Israel. Iran mempunyai hak yang sah dan melekat, berdasarkan hukum internasional dan Piagam PBB, untuk memberikan tanggapan tegas pada waktu yang tepat dan dianggap perlu.

Iran juga menegaskan kembali hak yang melekat pada Republik Arab Suriah, berdasarkan hukum internasional, untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan sebagai respons terhadap serangan teroris dan tindakan agresi rezim Israel terhadap kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayahnya.

Tidak dapat disangkal, rezim Israel memikul tanggung jawab atas hilangnya nyawa tak berdosa yang tragis dari para penasihat militer Iran serta atas kekejamannya terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil di Republik Arab Suriah. Iran tidak diragukan lagi meminta pertanggungjawaban rezim ini atas kejahatan keji tersebut.

Republik Islam Iran menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk memenuhi kewajiban piagamnya dalam memelihara perdamaian dan keamanan internasional dan mengecam keras aktivitas jahat rezim Israel serta tindakan agresi dan terorisme di kawasan, yang menimbulkan ancaman serius bagi perekonomian global, perdamaian dan keamanan. 

Rezim ini harus dipaksa untuk mematuhi hukum internasional dan menghentikan aktivitasnya yang mengganggu stabilitas di kawasan.

Saya patut berterima kasih jika anda mau mengedarkan surat ini sebagai dokumen Dewan Keamanan.

Mohon terima, Yang Mulia, jaminan pertimbangan tertinggi saya.

Lebih Menyiksa

Sementara itu juru bicara Kementerian Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Reza Talaee Nik mengataka Iran akan melakukan pembalasan yang akan lebih menyiksa elemen-elemennya sampai mati.

Presiden Iran, Ebrahim Raisi juga mengecam tindakan keji rezim Zionis itu, dan hal itu dinilai sebagai tanda frustrasi dan ketidakberdayaannya dalam mengambil alih kekuasaan di wilayah tersebut.

Ebrahim Raisi bahkan memperingatkan bahwa Israel pasti akan menanggung akibatnya atas kejahatan ini.

Dalam sebuah konferensi pers, Reza Talaee Nik mengatakan, bahwa tindakan rezim zionis membunuh penasihat IRGC Jenderal Mousavi di Damaskus itu menunjukkan  sifat teroris Israel dan merupakan pelanggaran nyata terhadap kedaulatan Suriah.

"Tindakan itu menciptakan ketidakamanan, dan mencoba mengajak perang," tegasnya.

"Kejahatan ini jelas pantas mendapat hukuman. Mereka (Israel) harus menunggu (harus membayar) akibat dari operasi mereka baru-baru ini. Menunggu waktu untuk membayar akibat dari operasi itu akan menyiksa rezim (Zionis) dan elemen-elemennya sampai mati,” tambahnya.

Juru bicara tersebut mencatat, bahwa Iran akan memberikan respon yang kuat dan bijaksana terhadap serangan Israel pada waktu dan lokasi yang tepat sedemikian rupa sehingga tujuan rezim Zionis dalam melakukan serangan tersebut tidak akan terpenuhi.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri juga mengatakan bahwa pembunuhan Zionis terhadap seorang komandan IRGC di Suriah pada hari Senin adalah kesalahan strategis.

Jenderal Razi Mousavi, seorang anggota Korps Pengawal Revolusi Islam yang bertugas sebagai penasihat militer di Suriah, meninggal dunia dalam serangan udara Israel di lingkungan perumahan distrik Zeinabiyah di pinggiran kota Damaskus pada hari Senin.

Seyyed Razi Mousavi, seorang penasihat veteran Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran di Suriah, tewas dalam serangan Israel di distrik Zainabiyah di ibu kota Damaskus pada Senin pagi.

Presiden Raisi juga telah menyampaikan pesan belasungkawa kepada bangsa Iran dan juga rekan-rekannya di IRGC. Raisi mengatakan dalam pesannya bahwa Seyyed Razi adalah orang sangat pemberani  yang termasuk di antara sahabat jenderal Qassem Soleimani yang terbunuh.

"Seyyed Razi menjadi martir saat menjabat sebagai penasihat bagi front perlawanan, membela tempat-tempat suci di Suriah serta menjaga cita-cita Islam," tambah presiden Iran, Ebrahim Raisi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES