Tak Hiraukan Teriakan Dunia, Serangan Israel Terus Memakan Korban Anak-anak

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Merasa didukung Amerika Serikat, Israel sama sekali tak mendengarkan teriakan dunia dan terus melakukan pembunuhan terhadap warga Palestina di Gaza tanpa pandang bulu.
Terbaru, Kamis (28/12/2023) tentara Israel dengan senjatanya menghantam bangunan perumahan di Rafah, dekat rumah sakit Al-Kuwaiti di Gaza selatan dan membunuh sedikitnya 20 orang.
Advertisement
"Hentikan ejekan ini. Ini genosida," kata Direktur Rumah Sakit Abu Youssef Al Najjar di Rafah, Marwan al-Hams.
Dari 20 korban yang meninggal dunia di Rafah itu, 12 anak-anak dan ada empat wanita. "Kami telah menerima 16 jenazah dari Rumah Sakit Kuwaiti, dan lima jenazah lainnya sedang dalam perjalanan," kata Marwan Al-Homss seperti dilansir CNN.
CNN juga sempat memperoleh video yang direkam Kamis malam di dekat pintu masuk Rumah Sakit Al-Kuwaiti.
Terlihat keadaan kacau ketika para dokter bergegas merawat orang-orang yang terluka. Ambulans terlihat tiba di gerbang rumah sakit tempat orang menerima pertolongan pertama. Selain itu, video tersebut memperlihatkan dua orang meninggal yang ditutupi selimut.
Pihak Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang dihubungi untuk diminta komentarnya juga tidak segera memberikan tanggapan atas klaim, bahwa mereka telah menyerang sebuah bangunan tempat tinggal di Rafah, yang menyebabkan warga sipil meninggal dunia itu.
Sementara itu, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, total hari Kamis itu saja, ada setidaknya 50 orang meninggal dunia akibat serangan udara Israel di Gaza.
Dalam serangan udara Israel lainnya pada hari Kamis malam, 16 orang juga meninggal dunia di timur Khan Younis di Gaza.
"Enam belas warga Palestina itu meninggal dunia di sebelah timur Khan Younis di Gaza Kamis malam akibat serangan udara Israel," kata dua sumber medis yang merawat warga sipil seperti dilansir CNN.
Di kota Al-Fukhari, menurut sumber medis di Rumah Sakit Eropa di Gaza, 8 warga sipil dan kebanyakan anak-anak telah meninggal dunia setelah serangan udara Israel menghantam sebuah bangunan tempat tinggal yang menampung para pengungsi.
Di daerah kamp Al-Maghazi di Gaza tengah, serangan udara Israel juga menyebabkan 8 orang lainnya.
"Delapan syuhada dari keluarga Ismail dan beberapa orang terluka tiba di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa setelah serangan udara Israel menargetkan rumah mereka di kamp Al-Maghazi di provinsi Gaza tengah," kata seorang pejabat rumah sakit.
Lagi-lagi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang dihubungi untuk dimintai komentarnya mengenai serangan udara tersebut, tidak segera memberi tanggapan.
Pasukan Israel yang mendapat dukungan Amerika Serikat ini hingga kini terus melakukan pembunuhan terhadap anak-anak dan perempuan dengan menyerang pemukiman warga sipil tanpa pandang bulu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |