Forum Studentpreneur, Cara PPI Dunia Mewadahi Para Pelajar Ekspor

TIMESINDONESIA, JAKARTA – PPI Dunia baru saja menyelenggarakan program perdana Forum Studentpreneur pada Minggu (28/1/2024). Acara tersebut dilaksanakan secara hybrid, online dan offline.
Forum Studentpreneur bertujuan untuk membantu para pelajar mendapatkan ilmu bisnis dari sesama pelajar pengusaha di seluruh dunia. Program Forum Studentpreneur ini merupakan program perdana unggulan PPI Dunia pada Direktorat Pengembangan Inovasi Bisnis (Inbis).
Advertisement
Sebagai informasi, sebelumnya organisasi ini sukses menyelenggarakan program Sekolah Ekspor PPI Dunia dan Ngopi Bareng CEO.
Rizvika Rahmita S, Kabid Akselerasi Pelajar Pengusaha di Inbis PPI Dunia menjelaskan bahwa program ini mengajak rekan-rekan di seluruh dunia dalam membangun komunitas pelajar pengusaha. Harapannya mereka semua dapat saling bersinergi, terkoneksi, dan menjadi wadah yang baik bagi pengembangan keterampilan bisnis.
“Forum Studentpreneur 2024 mendorong mereka menjadi penggerak kolaborasi antar studentpreneurs,"ungkap Rizvika.
Dirinya juga memberikan apresiasi setinggi tingginya kepada rekan-rekan dari PPI Negara dan PPI Kawasan yang telah membantu memetakan data para pelajar pengusaha.
"Semoga ke depannya akan semakin banyak rekan-rekan yang tergabung dalam forum ini dan dapat berkontribusi untuk terciptanya Generasi Emas Indonesia 2045”, tambahnya.
Salah satu narasumber dalam kegiatan ini, Rizki Annisa selaku Founder Djavacraftsman menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki potensi menumbuhkan ekosistem progresif bagi para pelajar Indonesia di seluruh dunia. Utamanya dalam berkontribusi dalam memajukan iklim bisnis dan perdagangan.
“Forum ini membuka pintu bagi kolaborasi yang menghasilkan generasi pelajar Indonesia yang tidak hanya handal, tetapi juga siap bersaing secara kompetitif di panggung bisnis global” ujar gadis yang kini juga masih menempuh pendidikan di salah satu universitas di Jepang tersebut.
Uniknya, Forum Studentpreneur perdana ini tidak hanya diisi oleh narasumber dari satu benua saja. Dalam kesempatan tersebut juga dihadirkan pelaku usaha asal Indonesia yang telah melebarkan sayap bisnisnya hingga ke benua Afrika.
Sebut saja Sofyan Nur Asyadullah, Branch Manager Sadya Agrapana Nusantara. Sofyan mengungkapkan bahwa segmentasi pasar di Afrika khususnya Mesir cukup unik dan memiliki banyak tantangan seperti cara komunikasi dengan masyarakat lokal yang menggunakan dialek Mesir (Amiyah), kebijakan pelabuhan, hingga fluktuasi harga barang.
“Adanya beragam tantangan di Mesir membuat kita semua sesama pelajar harus kreatif, inovatif, dan pantang menyerah. Bergabung di Forum Studentpreneur akan menambah wawasan dan semangat dalam mencapai tujuan kemandirian ekonomi kita bersama”, ujarnya.
Senada dengan Sofyan, Khansa Fadli Hutomo yang merupakan CEO PT Karya Fondasi Hutama berpendapat bahwa pada prinsipnya para pelajar Indonesia yang ingin memulai usaha harus pandai melihat peluang pasar selama menempuh studi di negara masing-masing.
“Bagi saya, prinsipnya jangan ragu untuk mencoba peluang peluang baru dan jangan mudah menyerah ketika dihadapkan dengan kegagalan. Perkuat kompetensi kalian dengan bergabung di PPI negara maupun kawasan masing-masing. Bersama-sama, kita bangun perekonomian Indonesia”, tutup Khansa yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PPI Dunia Kawasan Amerika Eropa.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khodijah Siti |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |