Peristiwa Internasional

Perang Israel vs Hizbullah Berkobar Makin Gencar

Kamis, 15 Februari 2024 - 09:34 | 42.77k
Seorang polisi Israel memeriksa kawah tumbukan yang ditinggalkan oleh roket yang ditembakkan dari Lebanon selatan di kota utara Safed. (FOTO: Prancis24)
Seorang polisi Israel memeriksa kawah tumbukan yang ditinggalkan oleh roket yang ditembakkan dari Lebanon selatan di kota utara Safed. (FOTO: Prancis24)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Saling serang antara Pasukan Pertahanan Israel IDF dalam menghadapi Hizbullah semakin gencar setelah serangan roket sebelumnya dari Lebanon terhadap sebuah kota di Israel utara yang menurunkan satu orang.

Tembakan lintas batas itu menghitung seorang tentara Israel, dan membalas Israel menghitung satu orang serta merugikan tiga orang lainnya di Lebanon termasuk anak-anak.

Advertisement

Hizbullah Lebanon juga mengakui salah satu pendirinya juga meninggal dunia setelah Israel melancarkan gelombang serangan besar-besaran ke Lebanon selatan.

Israel mengatakan, melancarkan serangan terhadap sasaran Hizbullah di Lebanon pada hari Rabu, setelah Kepala Staf IDF memperingatkan serangan yang sedang berlangsung terhadap sasaran dari negara tetangga.

Serangan tersebut menyusul serangan roket sebelumnya dari Lebanon terhadap sebuah kota di Israel utara.

Meskipun serangan roket tidak segera diklaim, namun tembakan baku tersebut menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang meluas antara Israel dan kelompok Hizbullah yang didukung Iran, yang hampir setiap hari saling melancarkan serangan melintasi perbatasan sejak perang Israel-Hamas dimulai 7 Oktober 2023 lalu.

polisi-Israel-2.jpgAsap mengepul setelah pemboman Israel di desa Shihin di Lebanon selatan pada 13 Februari 2024. (FOTO: France24)

Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan, Sersan Omer Sarah Benjo, 20, tewas akibat peluncuran (roket) yang dilakukan dari wilayah Lebanon di sebuah pangkalan di Israel utara.

“Jet tempur Israel kemudian menyerang sasaran Hizbullah di beberapa wilayah Lebanon selatan termasuk Adshit dan Sawwaneh,” kata militer.

Kantor Berita Nasional (NNA) yang dikelola pemerintah Lebanon mengatakan, pesawat-pesawat tempur Israel menargetkan sebuah rumah di Sawwaneh.

Dua serangan dikaim menyebabkan kehancuran dan kematian tiga anggota keluarga yang sama, mengidentifikasi mereka sebagai seorang wanita Suriah dan anaknya, berusia dua tahun dan anak tirinya, 13 tahun.

NNA menambahkan, serangan Israel lainnya yang menargetkan Adshit mengumumkan satu orang, yang diumumkan Hizbullah sebagai salah satu pejuangnya, dan melukai 10 lainnya serta menghancurkan sebuah bangunan dan menyebabkan kerusakan signifikan pada pemeliharaan.

Layanan darurat Magen David Adom Israel mengatakan, tujuh orang terluka dalam kebakaran dari Lebanon, lima di antaranya di kota Safed. Seorang fotografer AFP melihat petugas medis dan tentara mengevakuasi orang yang terluka dengan helikopter militer dari rumah sakit Ziv di Safed.

Panglima militer Israel, Herzi Halevi mengatakan, setelah bertemu dengan para komandan di dekat perbatasan Lebanon bahwa kampanye Israel berikutnya akan lebih bersifat ofensif. “Kami akan menggunakan semua alat dan kemampuan,” katanya 

“Kami mengintensifkan serangan sepanjang waktu, dan Hizbullah harus menanggung akibat yang semakin besar,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Pejabat senior Hizbullah, Hashem Safieddine pun membalas komentar itu pada hari Rabu, bahwa agresi ini tidak akan dibiarkan begitu saja.

Sehari sebelumnya, pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah mengatakan, bahwa tembakan dari Lebanon selatan akan berakhir ketika serangan terhadap Gaza berhenti dan ada gencatan senjata antara sekutu kelompok tersebut di Palestina, Hamas dengan musuh bebuyutannya, Israel.

“Jika mereka (Israel) memperluas konfrontasi, kami akan melakukan hal yang sama,” Hassan Nasrallah diperingatkan.

Puluhan ribu orang terpaksa mengungsi di kedua sisi perbatasan di tengah meningkatkan ketegangan regional itu. Kekhawatiran semakin meningkat akan terjadinya konflik besar-besaran lainnya antara Israel dan Hizbullah setelah terakhir mereka menulis pada tahun 2006.

Juru bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric memperingatkan, eskalasi yang terjadi baru-baru ini sungguh berbahaya dan harus dihentikan.

Penjaga perdamaian dari misi PBB di Lebanon telah memperhatika. “Pergeseran yang dimasukkan ke dalam tembakan baku antara angkatan bersenjata Israel dan kelompok bersenjata di Lebanon,” tambahnya.

"Serangan tersebut termasuk menargetkan wilayah yang jauh dari Garis Biru," katanya mengacu pada garis yang dibatasi oleh PBB pada tahun 2000 setelah pasukan Israel menarik diri dari Lebanon selatan.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller mengatakan, AS akan terus mendorong jalur sains untuk menyelesaikan ketegangan melewati batas. “Salah satu tujuan utama kami sejak awal konflik ini adalah memastikan konflik ini tidak meluas,” ujarnya. 

Intelektual Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan mengatakan bahwa Hizbullah telah melancarkan serangan semakin ke Israel, dan ia menambahkan bahwa ancaman dari kelompok yang didukung Iran telah "akut".

Kekerasan lintas batas ini telah menyebabkan sedikitnya 248 orang meninggal dunia di pihak Lebanon yang sebagian besar dari mereka adalah pejuang Hizbullah juga termasuk 33 warga sipil. Menurut tentara Israel, 10 tentaranya dan enam warga sipilnya juga tewas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES