Peristiwa Internasional

AS Sebaiknya Menghentikan Serangan Israel daripada Bagikan Bantuan di Gaza

Selasa, 05 Maret 2024 - 11:34 | 22.37k
Rumah Sakit Kamal Adwan pasca serangan Israel di Gaza. (FOTO: ANTARA/Anadolu/am.)
Rumah Sakit Kamal Adwan pasca serangan Israel di Gaza. (FOTO: ANTARA/Anadolu/am.)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pelapor PBB untuk Palestina, Francesca Albanese, meminta Amerika Serikat sebaiknya menghentikan serangan Israel daripada mengirimkan bantuan makanan melalui udara ke Jalur Gaza.

Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan sambil membagikan foto Yazan al-Kafarna, seorang anak Palestina berusia 10 tahun yang meninggal karena kelaparan akut di Gaza, Albanese menegaskan bahwa anak tersebut hanya salah satu dari banyak anak-anak di Palestina yang meninggal karena kelaparan di wilayah yang terkepung.

Advertisement

“AS harus menghentikan serangan Israel daripada memberikan bantuan makanan lewat udara, yang tidak dapat menggantikan ratusan truk yang dicegah oleh Israel untuk memasuki jalur tersebut setiap hari,” tulis pelapor khusus ini di platform X, Senin (4/3/2024).

Al-Kafarna meninggal karena kelaparan di Rumah Sakit Yousef Al-Najjar di selatan kota Rafah. Ibunda anak laki-laki tersebut mengungkapkan, “Aku kehilangan anakku hari ini setelah 10 hari berada di rumah sakit akibat kekurangan gizi.”

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Ghebreyesus, pada hari Senin juga menyoroti dampak kekurangan makanan, yang menyebabkan 10 anak meninggal dunia di tengah kepungan dan blokade Israel.

Israel telah melancarkan serangan militer yang mematikan di Jalur Gaza sejak serangan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang. Akibatnya, setidaknya 30.534 warga Palestina tewas dan 71.920 lainnya terluka, di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Blokade yang diberlakukan oleh Israel juga telah melumpuhkan Jalur Gaza, dan penduduk, terutama di Gaza utara, berada di ambang kelaparan. Perang Israel telah memaksa 85 persen penduduk Gaza mengungsi, di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Selain itu, 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut mengalami kerusakan atau hancur, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES