Ramadan di Polandia: 15 Jam Puasa dan Keunikan Lainnya

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Warga muslim di Polandia memulai puasa pada Senin (11/3/2024) sepeti halnya kaum Muhammadiyah di Indonesia. Polandia merupakan salah satu negara di bagian tengah Eropa dengan mayoritas katolik. Walaupun begitu, terdapat sekitar 40.000 lebih muslim di Polandia yang berasal dari berbagai negara.
Warga muslim di Polandia umumnya berasal dari Turki, Pakistan, Indonesia, dan negara lainnya. Terdapat beberapa kesamaan maupun perbedaaan berpuasa di sini dengan di Indonesia. Namun ada beberapa fakta menarik berpuasa di Polandia.
Advertisement
Nugraha Akbar Nurrochmat, mahasiswa S3 Warsaw University of Life Sciences menceritakan pengalaman selama beberapa hari ini. Sebagai pemuda dengan darah Indonesia yang kental dirinya sering merindukan suasana puasa Ramadan di tanah air.
Waktu Berpuasa yang Tidak Sama
Di Indonesia, biasanya kita berpuasa dengan waktu yang kurang lebih sama, yaitu 13 jam, mulai dari sekitar jam 4.43 pagi hingga jam 18.10 sore. Namun di Polandia waktu untuk berpuasa akan lebih lama karena perbedaan musim yang mempengaruhi waktu terbit dan tenggelamnya matahari.
"Saat ini sedang berlangsung musim semi, sehingga puasa dilakukan selama 13 jam, dari jam 4.20 pagi hingga jam 17.35 sore. Namun, sebentar lagi akan masuk ke musim panas, sehingga waktu magrib akan terus mundur hingga jam 19.25 malam, sehingga puasa akan mencapai lebih dari 15 jam nantinya," ungkap Nugraha.
Sulitnya Menemukan Jajanan Berbuka Puasa
Pada bulan Ramadan, umumnya mudah sekali kita temui jajanan yang beraneka ragam mulai dari makanan ringan hingga minuman yang menyegarkan di sepanjang jalan di Indonesia. Berbeda halnya dengan di Polandia, cukup sulit menemukan jajanan berbuka puasa, terutama yang halal dan cocok dengan lidah orang Indonesia.
Akhirnya, teman-teman dari Indonesia, terutama yang sudah berkeluarga, kebanyakan memasak sendiri untuk menyiapkan takjil dan hidangan untuk berbuka puasa. Bahan baku dibeli dari toko halal atau toko Asia. Saya dan istri biasanya memasak bersama untuk menyiapkan hidangan berbuka puasa dan sahur, ujar Nugraha.
Buka Puasa Bersama
Seperti halnya di Indonesia, buka puasa bersama juga sering dilakukan di Polandia. Beberapa masjid di Polandia senantiasa menyiapkan takjil dan makanan gratis untuk berbuka puasa bersama. Namun, kebanyakan berupa makanan khas Turki seperti baklava dikarenakan mayoritas muslim di sini berasal dari Turki.
Baklava merupakan makanan ringan khas turki yang rasanya sangat manis. Buka puasa bersama di masjid terasa begitu damai dan menyenangkan. Berbagai orang dari latar belakang yang berbeda saling menyapa dan makan bersama seakan seperti saudara sendiri. Buka puasa dilanjutkan dengan sholat berjamaah hingga tarawih.
Khutbah pada sholat tarawih dilakukan dengan tiga Bahasa, yaitu Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Bahasa Polandia. Hal ini dikarenakan bannyaknya latar belakang warga muslim yang beragam.
Silaturahmi Antar WNI
Bulan Ramadan juga menjadi waktu bersilaturahmi bagi teman-teman warga negara Indonesia. Terdapat beberapa kegiatan silaturahmi yang diadakan untuk warga Indonesia baik untuk pelajar maupun pekerja Indonesia di Polandia. Resto Sambal, salah satu restoran Indonesia yang berada di Polandia, memberikan tiga porsi gratis bagi WNI setiap beberapa hari sekali pada bulan puasa ini.
Selain itu, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indoensia (KBRI), akan mengadakan buka bersama untuk seluruh WNI di Polandia yang berkolasi di kantor KBRI Warsaw. Silaturahmi juga kerap dilakukan secara daring, seperti yang dilakukan oleh Nugraha dengan teman-teman dari Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) yang tersebar di seluruh penjuru negeri di Eropa.
Walaupun tidak bisa bertemu keluarga di Indonesia, namun berpuasa di Polandia tetap terasa khidmat dan menyenangkan. Dimanapun kita berada, semoga kita dapat menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan dengan sebaik-baiknya.
Pewarta: Aldi Subakti (DJ)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khodijah Siti |
Publisher | : Rizal Dani |