Peristiwa Internasional Info Haji 2024

Zulfikar, Jemaah Termuda Embarkasi Jakarta, Berangkat Haji Gantikan Ayah yang Sakit

Senin, 13 Mei 2024 - 05:31 | 37.23k
Zulfikar (tengah) jemaah haji ternuda, mendampingi ibunya, Ida Mahmudah ibadah haji. (Foto: MCH 2024 Kemenag RI/TIMES Indonesia)
Zulfikar (tengah) jemaah haji ternuda, mendampingi ibunya, Ida Mahmudah ibadah haji. (Foto: MCH 2024 Kemenag RI/TIMES Indonesia)
FOKUS

Info Haji 2024

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Zulfikar, seorang pemuda berusia 19 tahun dari Jakarta Selatan, menjadi jemaah haji Indonesia termuda dari Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG-01) yang tiba di Madinah pada Minggu (12/5/2024) pagi. 

Perjalanan Zulfikar ke Tanah Suci ini penuh dengan rasa haru dan pilu. Ia menggantikan sang ayah yang tidak bisa berangkat haji karena sakit.

Advertisement

Berangkat Haji di Usia Muda Tanpa Mengantri

Zulfikar merasa bersyukur atas kesempatannya menunaikan ibadah haji di usia muda. Ia tidak perlu menunggu antrian panjang selama puluhan tahun. 

Namun, di sisi lain, ia juga merasakan kesedihan karena ayahnya tidak bisa menemaninya dalam perjalanan spiritual ini.

"Sedih juga karena seharusnya saya yang mengantarkan bapak berangkat haji. Dan sekarang jadinya bapak yang mengantarkan saya," ungkap Zulfikar, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Unhamka).

Menggantikan Ayah dan Menemani Ibu

Awalnya, Zulfikar tidak terpikir untuk berangkat haji tahun ini. Rencana awal adalah ayahnya dan ibunya yang akan menunaikan ibadah haji bersama-sama. 

Namun, karena ayahnya sakit, Zulfikar dipilih untuk menggantikannya. Zulfikar juga akan menemani ibunya selama di Tanah Suci karena kakaknya berhalangan.

Doa dan Harapan untuk Kesembuhan Sang Ayah

Ibu Zulfikar, Ida Mahmudah, pun merasakan kesedihan yang mendalam karena tidak bisa berangkat haji bersama suami tercinta. 

"Iya, sedih karena suami tidak bisa berangkat," ungkap Ida.

Meskipun begitu, Ida menyadari bahwa ini adalah ketetapan Allah SWT. Ia pun ingin memaksimalkan waktu di Tanah Suci untuk mendoakan kesembuhan suaminya.

"Semoga ada hikmah di balik ini semua. Dan akan saya gunakan selama di Tanah Suci untuk mendoakan suaminya," kata Ida mengakhiri.

Kisah Zulfikar menjadi pengingat bagi kita semua bahwa hidup penuh dengan lika-liku. Di balik kebahagiaan, terkadang ada kesedihan yang harus dihadapi. 

Namun, dengan keikhlasan dan doa, kita dapat melewati setiap rintangan dan menemukan hikmah di balik setiap kejadian.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES