Jemaah Haji Indonesia Terharu, Tas Paspor Tertinggal Terlacak Tepat Waktu

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di tengah hiruk pikuk kedatangan jemaah haji Indonesia kloter delapan di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, sebuah kisah inspiratif terukir. Bagas (32), pria asal Tangerang, dihadapkan situasi menegangkan ketika tas berisi paspornya tertinggal di asrama haji embarkasi.
Keteguhan iman dan ketenangan Bagas diuji. Di saat panik bisa menggerogoti, ia justru yakin bahwa tasnya akan kembali. Keyakinannya didasari oleh profesionalisme petugas haji yang selalu sigap dan bekerja sesuai SOP.
Advertisement
"Saya lihat dari awal, petugas kerjanya sat set. Kalau kerjanya benar dan sesuai SOP, pasti tas paspor saya akan kembali," tutur Bagas dengan mantap.
Benar saja, firasatnya tak meleset. Petugas haji dengan sigap bergerak mencari tas Bagas. Di tengah kecemasan, Bagas justru terharu dengan keramahan dan kesigapan petugas.
"Tenang mas, setelah ini kita cari," ujar mereka dengan penuh empati, menenangkan Bagas.
Kisah Bagas tak berhenti sampai di situ. Di balik tas yang tertinggal, tersimpan kisah mulia pengabdiannya. Ia menggantikan ayahnya yang tertunda keberangkatannya akibat pandemi, untuk menemani sang ibu menunaikan ibadah haji.
"Proses penggantian pun sangat mudah, dengan dibantu Kementerian Agama dan KBIH, saya dapat menggantikan porsi ayah untuk menemani Ibu," ungkap Bagas dengan penuh rasa syukur.
Lebih jauh, Bagas pun terkesan dengan pelayanan haji yang luar biasa. "Petugas haji baik, yang butuh kursi roda dipercepat, kursi roda yang naik bisnis diprioritaskan lebih dulu," tuturnya dengan kagum.
Tak lama kemudian, senyuman Bagas mengembang bagaikan Mekkah di malam hari. Tas paspornya telah tiba bersama jemaah haji lainnya. Ia pun bergegas menuju hotel di Madinah untuk segera bertemu sang ibu, siap menapaki perjalanan spiritual yang penuh makna.
Kisah Bagas menjadi bukti nyata bahwa keteguhan iman dan kesigapan petugas haji mampu mengantarkan jemaah menuju Baitullah dengan penuh ketenangan dan kebahagiaan. Di tengah kesibukan dan keterbatasan, semangat melayani dan membantu sesama selalu menjadi prioritas utama.
Bagas pun menjadi inspirasi bagi para jemaah lainnya, bahwa dalam perjalanan menunaikan ibadah haji, rasa optimisme dan keyakinan akan selalu menuntun langkah kaki menuju kegelapan malam Mekkah yang penuh barokah.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |