Cegah Dehidrasi, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Gemar Minum Oralit

TIMESINDONESIA, MAKKAH – Kasus dehidrasi menjadi penyebab utama timbulnya berbagai penyakit kronis pada jemaah haji Indonesia yang mungkin sudah dibawa sejak keberangkatan dari Tanah Air.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, dr. Karmijono, saat sosialisasi “Gemar Minum Oralit” di Hotel Arjwan Al Sa’adah.
Advertisement
Dr. Karmijono menekankan bahwa dehidrasi dapat menyebabkan kambuhnya penyakit-penyakit yang sebelumnya tidak pernah kambuh.
“Karena dehidrasi, penyakit yang semula tidak pernah kambuh bisa kambuh,” ujarnya.
Kegiatan sosialisasi bertajuk “Cegah Dehidrasi, Sehat Berhaji” bertujuan mengajak jemaah haji dan seluruh petugas haji untuk rutin minum oralit guna mencegah dehidrasi di tengah suhu ekstrem di Arab Saudi yang mencapai 35-40 derajat Celcius dan diperkirakan mendekati 50 derajat Celcius jelang puncak haji.
“Hari ini kita mengajak jemaah haji dan seluruh petugas haji untuk tidak lupa minum oralit minimal satu kali sehari, satu sachet. Ini diharapkan bisa mencegah kasus dehidrasi,” ujar dr. Karmijono.
Kamirjono menyampaikan jemaah haji diharapkan dapat membiasakan diri untuk minum oralit agar penyakit yang berisiko kambuh saat berhaji dapat teratasi. Dr. Karmijono berharap anjuran ini juga diikuti oleh jemaah yang masih berada di Tanah Air dan akan berangkat ke Tanah Suci.
Dr. Karmijono melaporkan bahwa hingga hari ini, hampir 90 persen jemaah haji yang dirawat di KKHI Madinah mengalami dehidrasi.
“Bahkan yang didiagnosis dengan demensia pun, setelah dilakukan rehidrasi, sudah kembali normal dan bisa kembali ke kloter masing-masing,” jelasnya.
Distribusi oralit kepada jemaah haji sebenarnya sudah dilakukan sejak sebelum keberangkatan. Selama jemaah haji berada di Arab Saudi, oralit akan didistribusikan setiap hari.
“Di embarkasi pun jemaah sudah dibekali oralit di dalam paket kesehatan,” tandas dr. Karmijono.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Rizal Dani |