Peristiwa Internasional

JK dan Elite Afganistan Bahas Soal Kesetaraan Laki-laki dan Perempuan 

Selasa, 04 Juni 2024 - 12:37 | 43.04k
Jusuf Kalla (JK) dengan Wakil Perdana Menteri 2 Mullah Abdul Salam Hanafi dan Menteri Luar Negeri Afghanistan Mawlawi Amir Khan Muttaqi. (FOTO: Istimewa)
Jusuf Kalla (JK) dengan Wakil Perdana Menteri 2 Mullah Abdul Salam Hanafi dan Menteri Luar Negeri Afghanistan Mawlawi Amir Khan Muttaqi. (FOTO: Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) melakukan lawatan ke Kabul, Afghanistan. Hari pertama, JK bersama rombongan langsung melakukan pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri 2 Mullah Abdul Salam Hanafi dan Menteri Luar Negeri Afghanistan Mawlawi Amir Khan Muttaqi

JK mengungkapkan, pertemuan dengan dua perwakilan dari Afghanistan tersebut membahas tentang pentingnya kesetraan antara laki-laki dan perempuan disektor pendidikan. Indonesia, kata JK ,siap memberikan bantuan untuk mewujudkan kesetaraan tersebut.

Advertisement

Menariknya, kata JK, pemerintah Afghanistan cukup terbuka dengan pandangan-pandangan yang disampaikan oleh JK. 

"Disektor pendidikan memang agak terbatasi antara laki-laki dan perempuan. Namun dari pembicaraan dengan wakil perdana menteri dan Menteri Luar negeri Afghanistan, mereka cukup setuju dan tahap demi tahap akan dilaksanakan" kata JK dalam keterangan persnya di Afghanistan, diterima Selasa (4/6/2024).

Apalagi dalam undang-undang dasar di Afghanistan sudah mengatur kesetraan tersebut. "Jadi tinggal prosesnya saja yang akan dilakukan tahap demi tahap sehingga perempuan dan laki-laki nanti akan setara, karena di undang-undang dasar mereka, antara laki-laki dan perempuan setara," jelas JK.

JK tak menampik, jika kesetaraan antara perempuan dengan laki-laki di Afghanistan juga sudah berjalan. Ia mencontohkan banyaknya perempuan yang sudah terlihat melakukan pekerjaan di depan umum.

"Anda lihat di hotel yang jadi receptionnya adalah perempuan. di bandara juga sudah banyak perempuan. Jadi informasinya tidak seekstrim dengan yang kita dengar," ujarnya.

Selain persoalan pendidikan untuk perempuan, pertemuan JK dan rombongan dengan tuan rumah juga membahas tentang ekonomi. Seperti diketahui, Afghanistan merupakan negara yang memiliki banyak sumber daya alam mineral. 

Hubungan baik yang terjalin dengan Afghanistan sejak pemerintah Soekarno merupakan modal positif untuk melakukan kerja sama disektor ekonomi. Tentu saja, kata JK, akan disampaikan dengan pihak yang berkepentingan seperti Kadin.

"Alhamdulillah mereka cukup terbuka dengan Indonesia. Bahkan mereka akan menjadikan Indonesia sebagai prioritas jika ada yang mau melakukan eksplorasi di bidang mining. Jadi silahkan saja" 

Tak lupa, JK mengaku kaget dengan suasana Afghanistan terkini, dibanding tahun 2020 lalu, saat melakukan kunjungan terakhirnya. Seperti sudah tidak ada pos-pos pemeriksaan, tembok-tembok tinggi dan fenomena lainnya yang memperlihatkan kemajuan.

"Orang bebas berjalan di malam hari, toko-toko banyak terbuka banyak penerbangan dan pesawat di bandara, termasuk soal security dan birokrasi. Jadi saya juga sangat surprise dengan kondisi ini," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES