Peristiwa Internasional

Dua Arjuna Merah Putih Sukses Raih Medali Ajang Fetih Kupası di Turki

Kamis, 06 Juni 2024 - 16:51 | 41.88k
Mutasar Bin Hazbi (Mutasar) asal Aceh dan Achmad Syahrul Uman (Irul) asal Surabaya berhasil menduduki podium 1 dan 2 dalam kategori panahan tradisional putra dalam ajang Fetih Kupası 12th (29/5/2024). (Foto: PPI Dunia for TIMES Indonesia)
Mutasar Bin Hazbi (Mutasar) asal Aceh dan Achmad Syahrul Uman (Irul) asal Surabaya berhasil menduduki podium 1 dan 2 dalam kategori panahan tradisional putra dalam ajang Fetih Kupası 12th (29/5/2024). (Foto: PPI Dunia for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTAFetih Kupası 12th Conquest Cup 2024 Okçular Vakfı, Selasa (29/05/2024). Bentang Merah Putih menggelegar di tengah lapangan mewarnai kemenangan Indonesia dalam ajang Fetih Kupası 12th Conquest Cup 2024 yang diadakan di kota Istanbul Turki.

Duo arjuna Indonesia Mutasar Bin Hazbi (Mutasar) asal Aceh dan Achmad Syahrul Uman (Irul) asal Surabaya berhasil menduduki podium 1 dan 2 dalam kategori panahan tradisional putra dalam memperingati 571 tahun penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Muhammad Al-Fatih. 

Advertisement

Fetih Kupası 12th Conquest Cup merupakan sebuah turnamen internasional olahraga panahan tradisional yang diadakan di Istanbul, Turki. Turnamen ini dinamai "Fetih Kupası" yang berarti "Piala Penaklukan" untuk memperingati penaklukan Istanbul oleh Sultan Mehmed II pada tahun 1453.

Acara ini bertujuan untuk merayakan warisan budaya Turki dan olahraga tradisional melalui kompetisi panahan. Pada tahun 2024, Fetih Kupası diadakan untuk yang ke-12 kalinya, menunjukkan kontinuitas dan popularitas acara ini dalam komunitas panahan tradisional internasional.

Turnamen ini menarik peserta dari berbagai negara yang bersaing dalam berbagai kategori panahan tradisional. Selain kompetisi, acara ini juga sering kali mencakup demonstrasi budaya, pameran, dan kegiatan lainnya yang mempromosikan warisan budaya dan sejarah Turki.

Delegasi Indonesia dalam kompetisi tersebut menunjukkan keoptimisan meraih emas. Hal ini terbukti dengan posisi unggul yang dengan pencapaian top score dari sejumlah 500 lebih peserta perwakilan 32 negara pada semifinal.

Pada babak final, Indonesia berhasil menghajar Hungaria dalam persaingan yang cukup sengit untuk mendapatkan puncak podium. Sayangnya Koczka Laszko yang merupakan delegasi Hungaria terpaka harus puas membawa pulang mendali perunggu setelah dua posisi teratas direbut oleh Mutasar dan Irul dengan capaian mereka.

Persiapan delegasi Indonesia untuk ajang internasional tersebut juga tak bisa diragukan. Terpilihnya mereka mewakili Indonesia juga melalui tahapan-tahapan yang cukup panjang. Hal ini pun dibenarkan oleh Zainuddin dalam wawancaranya bersama tim Jurnalis PPI Turki. “Mereka ini benar-benar orang yang terpilih dari penyisihan atlet-atlet di daerah mereka," ungkap Zainuddin.

Tak ayal bilamana ajang ini menjadi perlombaan bertaraf internasional yang sangat ditunggu-tunggu oleh komunitas-komunitas olahraga panah Indonesia, salah satunya adalah Sunnah Sport Community (SSC). Dalam kompetisi ini, komunitas memanah Indonesia di Turki atau yang dikenal dengan Nusantara Furusiyyesi (Nufus) juga menjadi sebuah jembatan bagi komunitas-komunitas Indonesia untuk maju dalam kompetisi internasional tersebut khususnya.

Dalam runtutan acara, supporter Indonesia dengan ciri khas uniknya meramaikan tribun penonton besorak sorai mengukuhkan semangat delegasi Indonesia yang sedang bertanding. Suasana semakin meriah dimana kehadiran Necmeddin Bilal Erdoğan yang merupakan pejabat penting Turki dan juga anak dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan dalam kunjungannya pada event tersebut.

Kehadiran Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) Darianto Harsono di Istanbul juga memberikan kemeriahantersendiri. “Saya berterima kasih kepada Mas Mutasar, Mas Irul dan delegasi yang lainnya sudah mengharumkan nama Indonesia. Pihak KJRI akan selalu menjadi jembatan bagi atlet-atlet dan warga Indonesia untuk mengharumkan nama bangsa," ungkapnya.

Atmosfer positif kemenangan kedua pemuda Indonesia dalam ajang Fetih Kupası 12th Conquest Cup 2024 menjadi titik yang amat terang bagi atlet-atlet muda untuk membuka peluang yang lebih besar hingga menjadi juara dalam ajang perlombaan lainnya, baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Diharapkan akan muncul lebih banyak lagi arjuna dan srikandi hebat Indonesia lainnya untuk mengharumkan nama bangsa di kancah global. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khodijah Siti
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES