Pentingnya Kartu Nusuk dan Tips Menghadapi Wukuf di Arafah

TIMESINDONESIA, MAKKAH – Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan wukuf di Arafah untuk musim haji tahun 2024 akan dilaksanakan pada Sabtu, 15 Juni.

Kepala Bidang Akomodasi Daerah Kerja Mekkah, Zaenal Muttaqin, mengimbau para jemaah haji Indonesia untuk membawa perbekalan yang cukup selama berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. 

Advertisement

Para jamaah haji akan mulai diberangkatkan menuju Arafah pada hari Jumat, 14 Juni. Zaenal menekankan bahwa jamaah laki-laki harus sudah mengenakan pakaian ihram dan berniat haji dari hotel.

"Saat berangkat pada 14 Juni nanti, jemaah laki-laki harus sudah memakai pakaian ihram. Kalau diperlukan, membawa pakaian ihram cadangan," ujar Zaenal di Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Mekkah, Selasa (11/6/2024).

Sama halnya dengan jamaah perempuan, mereka harus berniat haji dan mengenakan pakaian yang menutup aurat sejak dari hotel.

"Ibu-ibu memakai pakaian yang menutup aurat," tambah Zaenal.

Kartu Nusuk: Kunci Akses dan Keamanan

Zaenal juga mengingatkan pentingnya membawa smart card atau kartu nusuk, yang akan dipindai sebelum naik ke bus.

"Bagi jamaah yang tidak dapat menunjukkan smart card, maka mereka tidak bisa masuk ke Armuzna," tegasnya. Kartu nusuk ini diterbitkan oleh pemerintah Arab Saudi dan berfungsi sebagai akses vital bagi jamaah selama menjalani ibadah haji.

Perbekalan Penting untuk Jemaah Haji

Selain itu, Zaenal meminta para jamaah membawa tas berisi paspor, obat-obatan, dan perlengkapan pribadi lainnya. Jamaah juga disarankan membawa pakaian ganti yang cukup untuk dua hingga tiga hari, termasuk pakaian dalam dan pakaian sehari-hari.

Tidak kalah pentingnya, jamaah diminta untuk membawa perlengkapan mandi seperti handuk kecil, sabun, sampo, dan sikat gigi.

"Kalau bantal tidak usah dibawa karena di tenda sudah disiapkan kasur dan bantal meskipun tidak sama dengan yang di hotel," jelas Zaenal.

Panduan Selama di Armuzna

Setelah wukuf di Arafah, jamaah akan melanjutkan mabit di Muzdalifah dan Mina, serta melontar jumrah aqabah di Jamarat pada 10 Dzulhijjah. Setelah itu, jamaah diperbolehkan untuk tahalul agar bisa melepas pakaian ihram dan berganti pakaian biasa.

"Jemaah laki-laki bisa berganti dengan sarung atau celana panjang dan pakaian biasa," kata Zaenal.

Bagi jamaah yang mengambil nafar tsani, mereka diingatkan untuk membawa perbekalan pakaian untuk empat hari, sebab mereka akan tinggal di Mina sampai tanggal 13 Dzulhijjah atau 20 Juni 2024.

"Yang nafar tsani akan tinggal di Mina sampai 13 Dzulhijjah. Kalau yang nafar awal akan di Mina 10-12 Dzulhijah (16-18 Juni)," kata Zaenal.

Zaenal juga mengingatkan agar jamaah tidak menggunakan koper kabin saat pelaksanaan puncak haji di Armuzna. Sebaiknya, jamaah hanya membawa tas yang mudah dibawa dalam kondisi apapun kecuali memang tidak ada tas lain yang lebih fleksibel.

"Sehingga koper bisa menyulitkan pergerakan jamaah saat naik dan turun dari bus," tambahnya.

Kesiapan Akomodasi dan Layanan

Terkait akomodasi di Armuzna, Zaenal memastikan kesiapan fasilitas sudah mencapai 100 persen. Tenda-tenda di Arafah dan Mina sudah disiapkan oleh Masyariq.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan petugas sektor untuk menyiapkan akomodasi bagi jamaah yang tidak menginap di Mina dan kembali ke hotel, terutama bagi jamaah yang tinggal di Syiyah dan Rawdah.

"Kami sudah meminta pengelola hotel untuk membuka hotelnya pada 10-12 Dzulhijah," kata Zaenal.

Untuk jamaah lansia non mandiri, telah disiapkan hotel transit di Alawi, dekat Aziziah, dengan kapasitas 390 jamaah.

"Sengaja dipilih di sana karena dekat dengan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI)," jelas Zaenal.

Dengan persiapan yang matang dan panduan yang jelas, diharapkan pelaksanaan ibadah haji 2024 dapat berjalan dengan lancar dan khusyuk bagi seluruh jamaah.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.