Peristiwa Internasional Info Haji 2024

Buya Anwar Abbas Skema Murur Demi Keselamatan Jemaah Haji Lansia dan Berisiko Tinggi

Rabu, 12 Juni 2024 - 16:09 | 20.49k
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Abbas. (Foto: MCH 2024 Kemenag RI)
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Abbas. (Foto: MCH 2024 Kemenag RI)
FOKUS

Info Haji 2024

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MAKKAH – Dalam rangka persiapan puncak haji, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Abbas, mengusulkan solusi inovatif untuk jemaah haji lansia dan berisiko tinggi.

Bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan para Amirul Hajj, Buya Anwar meninjau kesiapan sarana dan prasarana di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ia mengemukakan pentingnya penerapan skema murur demi keselamatan jemaah.

Advertisement

Solusi untuk Kepadatan Muzdalifah

Buya Anwar Abbas menilai bahwa kondisi di Muzdalifah telah berubah drastis sejak ia melaksanakan haji pada tahun 2008 dan 2019.

"Dulu, tempatnya masih luas dan bisa menampung banyak kendaraan meskipun sempit. Sekarang, dengan banyaknya bangunan baru, termasuk toilet, area parkir semakin terbatas. Kesimpulan saya, sangat tidak mungkin semua mobil dari Arafah berhenti di sini," ujarnya.

Untuk mengatasi masalah ini, Buya Anwar mengusulkan skema murur, di mana jemaah lansia dan berisiko tinggi melintas Muzdalifah tanpa berhenti, langsung menuju Mina.

"Ijtihad ulama diperlukan, dan MUI sudah mengeluarkan fatwa. Untuk jemaah yang sakit dan berisiko tinggi, lebih baik langsung ke Mina dan berangkat jam 19.00 malam," jelasnya.

Keselamatan di Atas Segalanya

Buya Anwar menekankan bahwa keselamatan jemaah adalah prioritas utama.

"Dalam maqashid syariah, ada hifdzunnafs, yaitu menjaga keselamatan jemaah. Saya sendiri sudah berusia 70 tahun, tapi insya Allah masih kuat. Skema murur sudah sah karena malam dimulai dari terbenamnya matahari," tegasnya.

Menurutnya, jumlah jemaah yang mencapai sekitar 2 juta orang membuat situasi di Muzdalifah semakin tidak memungkinkan untuk menampung semua kendaraan.

"Bayangkan, meski beberapa berjalan kaki dari Arafah ke Mina, jumlah mobil tetap banyak dan tidak mungkin tertampung di sini. Mungkin solusinya adalah membangun tempat parkir bertingkat," tambahnya.

Apresiasi untuk Fasilitas Haji

Buya Anwar mengapresiasi peningkatan sarana dan prasarana tahun ini yang jauh lebih baik dibandingkan tahun 2008 dan 2019.

"Pemerintah Saudi tampaknya serius menyiapkan dan menyenangkan hati para jemaah. Mudah-mudahan haji tahun ini berjalan lancar dan jika ada masalah, hanya masalah kecil saja," katanya optimis.

Tips untuk Jemaah Haji Indonesia 

Buya Anwar juga memberikan tips praktis bagi jemaah saat wukuf di Arafah.

"Jika kita wukuf di Arafah, lebih baik di dalam tenda karena suhu di luar sangat panas, mencapai 44 derajat Celsius. Jika ingin berwudhu, jangan langsung pegang air karena sangat panas. Tunggu beberapa detik agar air tidak terlalu mengejutkan," sarannya.

Harapan untuk Haji Tahun Ini

Dengan segala persiapan dan upaya yang dilakukan, Buya Anwar berharap haji tahun ini berjalan lancar.

"Kita harus menjaga jemaah yang berisiko tinggi, keselamatan mereka jauh lebih penting. Semoga layanan haji yang beberapa hari ke depan di Armuzna berjalan dengan baik dan lancar," tutupnya.

Pernyataan Buya Anwar Abbas memberikan harapan dan solusi konkret untuk memastikan ibadah haji berjalan aman dan nyaman bagi semua jemaah, terutama yang lansia dan berisiko tinggi.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES