Tak Disangka Kemangi Bisa Tumbuh Subur di Turki, Bikin Heran WNI
TIMESINDONESIA, TURKI – Saat menapaki jalan-jalan di Istanbul, Turki, Iskandar (40) tak dapat menyembunyikan keterkejutannya.
Pria yang sehari-harinya mengelola sebuah percetakan buku di Yogyakarta ini tak sengaja melihat tanaman yang sangat familiar bagi masyarakat Indonesia - kemangi, tumbuh di tengah kota.
Advertisement
Matanya terbelalak ketika mendapati tanaman tersebut ditempatkan dalam pot hias di depan sebuah kedai Shawarma, seolah-olah itu adalah bunga yang memperindah pemandangan.
Rasa penasaran segera menguasainya. Dengan hati-hati, ia memetik sehelai daun kemangi dan mendekatkannya ke hidung. Aroma yang menyeruak membuatnya tertegun.
"Baunya memang mirip kemangi, tapi ada sedikit perbedaan yang susah dijelaskan," ujarnya dengan nada heran, Kamis (8/8/2024).
Hal yang membuat Iskandar semakin bingung adalah penggunaan kemangi sebagai tanaman hias di negara ini.
Di Indonesia, kemangi biasanya dihidangkan sebagai lalapan yang menemani berbagai hidangan khas.
"Kalau di Indonesia, kemangi itu buat lalapan, bukan buat tanaman hias," lanjut Iskandar, masih dalam keheranannya.
Dia juga sempat mengamati bagaimana beberapa wisatawan yang tampak seperti warga Eropa mendekati pot tersebut, memetik beberapa daun, lalu menciumnya.
"Entah apa yang mereka pikirkan," tambah Iskandar sambil tertawa kecil, masih tak habis pikir bagaimana kemangi yang biasanya hanya ia temukan di piring lalapan kini berada di pot hias di jalanan Istanbul.
Pengalaman ini mengingatkan kita bahwa tanaman yang kita anggap biasa di Indonesia, bisa saja dianggap istimewa atau berbeda di tempat lain.
Istanbul, yang dikenal sebagai kota yang memadukan dua budaya besar, Eropa dan Asia, ternyata menyimpan keunikan tersendiri, bahkan melalui hal-hal kecil seperti tanaman kemangi.
Dengan kemangi yang dianggap tanaman hias di Turki, mungkin kita perlu lebih menghargai keberagaman cara pandang dan penggunaan flora di berbagai belahan dunia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |