Kekacauan Sistem Parkir Ancam Keselamatan Pengguna Jalan di Turki
TIMESINDONESIA, ISTANBUL – Turki, salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi pesat, kini dihadapkan pada masalah transportasi yang kian meresahkan. Kendaraan roda empat dan dua di berbagai kota besar tidak terparkir dengan tertib.
Hal itu menciptakan pemandangan semrawut di pinggir jalan, trotoar, dan bahkan di samping rumah-rumah warga menjadi pemandangan sehari-hari.
Advertisement
Setiap jam, ribuan kendaraan memadati jalan-jalan Turki tanpa aturan yang jelas. Trotoar yang seharusnya menjadi hak pejalan kaki sering kali dipenuhi kendaraan yang parkir sembarangan, menambah beban kemacetan di kota-kota besar seperti Istanbul, Ankara, dan Izmir.
Tidak hanya masalah parkir yang semrawut, perilaku pengemudi juga menjadi catatan tersendiri.
Sopir-sopir di Turki sering kali tidak mengindahkan aturan berkendara yang aman. Mereka kerap menyalakan klakson sembarangan, membuat suasana jalan raya semakin tidak nyaman.
Pengemudi taksi yang ugal-ugalan semakin memperburuk keadaan, sering kali nyaris menabrak kendaraan lain di depannya.
Keadaan ini memicu keresahan di kalangan warga dan wisatawan, yang merasa keselamatan mereka terancam.
Masalah ini bukan hanya sekadar gangguan kenyamanan, tetapi juga telah memakan korban jiwa.
Belum lama ini, sebuah kecelakaan bus yang tragis terjadi di dekat Ankara, ibu kota Turki. Pada Jumat, 9 Agustus 2024, sebuah bus menabrak jembatan jalan raya di pagi hari yang masih gelap.
Kecelakaan itu merenggut nyawa sembilan orang dan melukai 26 lainnya. Peristiwa tragis ini dilaporkan oleh saluran televisi publik TRT dan kantor berita AFP.
Bus tersebut sedang dalam perjalanan dari Eskisehir, sebuah kota yang terletak di sebelah barat Ankara.
Menurut Gubernur Ankara, Vasip Sahin, penyelidikan awal menunjukkan bahwa sopir bus kemungkinan besar tertidur di belakang kemudi, karena tidak ada tanda-tanda pengereman sebelum kecelakaan terjadi.
Pemerintah setempat telah meluncurkan investigasi untuk menyelidiki insiden maut ini, mencari tahu penyebab pasti dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.
Kecelakaan bus bukanlah hal yang asing di Turki. Pada bulan Mei lalu, 10 orang tewas dan 40 lainnya terluka dalam tabrakan yang melibatkan sebuah bus, dua mobil, dan satu truk di jalan raya dekat kota Mersin, Turki selatan.
Fenomena parkir semrawut dan perilaku ugal-ugalan pengemudi di Turki mencerminkan kurangnya pengawasan dan penegakan hukum lalu lintas yang ketat.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, penegak hukum, dan masyarakat.
Penegakan aturan yang lebih ketat, edukasi kepada pengemudi, serta peningkatan fasilitas parkir yang memadai bisa menjadi langkah awal untuk memperbaiki situasi.
Turki, dengan segala keindahan dan pesonanya sebagai destinasi wisata, harus segera menata ulang sistem transportasi mereka demi keselamatan dan kenyamanan semua pihak.
Jika tidak, masalah ini bisa berdampak pada citra negara di mata internasional dan mengancam keselamatan warga serta wisatawan yang datang berkunjung.
Keselamatan di jalan raya adalah hak setiap individu. Oleh karena itu, langkah-langkah preventif dan reformatif harus segera diambil untuk memastikan bahwa jalan-jalan di Turki aman dan tertib, bebas dari kekacauan parkir dan pengemudi yang tidak bertanggung jawab. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |