Peristiwa Internasional

Di Istanbul, Kaus Kaki Lebih Penting Daripada Hijab

Minggu, 11 Agustus 2024 - 17:09 | 31.37k
Iskandar, WNI yang memiliki pengalaman penerapan aturan wajib kaus kaki di luar kamar. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Iskandar, WNI yang memiliki pengalaman penerapan aturan wajib kaus kaki di luar kamar. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bagi Iskandar (40), seorang warga Indonesia asal Jepara berada di Istanbul, Turki merupakan pengalaman yang penuh dengan kejutan. 

Bukan hanya karena keindahan arsitektur dan budaya yang memikat, tetapi juga karena peraturan tak tertulis yang membuatnya terheran-heran. 

Advertisement

Salah satunya adalah kewajiban memakai kaus kaki di berbagai tempat umum, yang tampaknya lebih diutamakan dibandingkan dengan mengenakan hijab.

Di Indonesia, kaus kaki biasanya dipakai bersamaan dengan sepatu. Namun, di Bayrampaşa, salah satu distrik di Istanbul tempat Iskandar tinggal, kaus kaki menjadi semacam keharusan yang tak boleh diabaikan. 

Pemilik pemondokan tempatnya menginap selalu mengingatkan para tamu untuk mengenakan kaus kaki, bahkan saat keluar kamar untuk sekadar pergi ke kamar mandi, mushala, atau masjid. 

"Saya baru tahu kalau di sini, kaus kaki seolah menjadi aturan wajib," ujar Iskandar sambil tertawa kecil, mengenang pengalamannya pada Minggu (11/8/2024).

Keunikan lainnya, yang semakin membuat Iskandar bingung, adalah pemandangan perempuan Muslim di Turki yang justru lebih sering tidak mengenakan hijab. 

"Di sini, saya melihat lebih banyak perempuan Muslim yang tidak berhijab. Saya pikir memakai kaus kaki di sini lebih penting daripada memakai hijab," tambahnya.

Kewajiban mengenakan kaus kaki tidak hanya terasa di tempat-tempat ibadah, tetapi juga di gang-gang dan lorong-lorong jalanan Istanbul. 

Banyak penjual yang menawarkan kaus kaki dengan harga terjangkau, sekitar 15-20 lira per pasang. Sepertinya, kaus kaki menjadi barang yang selalu dicari para wisatawan yang datang ke kota ini.

Namun, tantangan tidak berhenti di situ. Warga Istanbul, meskipun ramah, sebagian besar tidak fasih berbahasa Arab atau Inggris. Hal ini cukup menyulitkan bagi Iskandar dan para warga negara Indonesia lainnya dalam berkomunikasi. 

"Kadang saya harus menggunakan bahasa tubuh atau menunjuk-nunjuk barang yang saya maksud saat belanja," katanya sambil tersenyum.

Kisah Iskandar adalah potret kecil dari keunikan dan kejutan yang ditemui para wisatawan saat berkunjung ke Istanbul. Aturan yang tak tertulis seperti kewajiban memakai kaus kaki ini mungkin terdengar sepele, tetapi memberikan warna tersendiri dalam setiap perjalanan turis. 

Bagi Anda yang berencana berkunjung ke Istanbul, sebaiknya menyiapkan beberapa pasang kaus kaki sebagai antisipasi. Siapa tahu, Anda juga akan menemukan aturan tak tertulis lainnya yang tidak kalah menarik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES