Peristiwa Internasional

IAF ke-2 2024, Indonesia Ajak The Global South Menjadi Penggerak Perubahan di Tengah Ketidakstabilan Global

Senin, 02 September 2024 - 19:38 | 14.13k
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi saat di Forum Indonesia-Afrika (IAF) Ke-2 di Badung, Bali, Senin (2/9/2024).    (FOTO: Antara).
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi saat di Forum Indonesia-Afrika (IAF) Ke-2 di Badung, Bali, Senin (2/9/2024). (FOTO: Antara).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, menyatakan bahwa Indonesia mendorong negara-negara The Global South untuk menjadi penggerak perubahan di tengah situasi global yang semakin mengkhawatirkan dan berdampak pada ketidakstabilan ekonomi. Pernyataan ini disampaikan saat konferensi pers di sela perhelatan Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 dan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (2/9/2024).

“Situasi global yang tidak menentu menyebabkan perekonomian dunia menjadi tidak stabil, dan negara-negara berkembang, terutama dari The Global South, adalah yang paling terdampak,” ujar Retno.

Advertisement

Retno menekankan bahwa negara-negara The Global South harus memiliki semangat yang sama untuk menjadi elemen kunci dalam perubahan global dan berperan sebagai bagian dari solusi melalui kemitraan dan kerja sama yang lebih kuat. Menurutnya, inisiatif ini penting untuk memperkuat posisi negara-negara berkembang dalam menghadapi tantangan global.

Selain itu, Retno menjelaskan bahwa Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), mengungkapkan keinginan untuk memperkuat peran dan kerja sama Selatan-Selatan selama memimpin Joint Leaders’ Session Indonesia-Africa Forum dan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) di Bali.

“Presiden RI dalam pembukaan sesi Leaders juga menekankan pentingnya Indonesia untuk terus memainkan peran sebagai bridge builder, menjadi jembatan antara perbedaan-perbedaan dan membela kepentingan The Global South,” jelas Retno.

Presiden Jokowi juga menegaskan pentingnya terus memperjuangkan kesetaraan dan keadilan untuk negara-negara berkembang. Ia menekankan bahwa kini saatnya suara dan kepentingan The Global South harus lebih diperhatikan, serta hak-hak negara-negara berkembang dalam pembangunan harus dihormati.

Retno juga menjelaskan bahwa IAF bertujuan untuk memperkuat kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan, yang didasari oleh hubungan politik dan sejarah antara Indonesia dan Afrika yang telah terjalin sejak 1955. Ia menegaskan pentingnya menjaga kedekatan historis dengan negara-negara Afrika dan terus menggelorakan Semangat Bandung.

“Beberapa negara bahkan menyebutkan bahwa Spirit Bandung akan menjadi kompas dalam menavigasi upaya pembangunan dan kerja sama antara negara-negara selatan,” pungkas Retno. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES