Peristiwa Internasional

Setelah Ledakan Pager, Lebanon Diguncang Ledakan Walki Talkie, 20 Orang Meninggal Dunia

Kamis, 19 September 2024 - 10:56 | 30.09k
Petugas tanggap darurat Pertahanan Sipil mengevakuasi seorang pria yang terluka akibat pagernya meledak, di  Sidon, Lebanon, Selasa, 17 September 2024. (FOTO: AP)
Petugas tanggap darurat Pertahanan Sipil mengevakuasi seorang pria yang terluka akibat pagernya meledak, di  Sidon, Lebanon, Selasa, 17 September 2024. (FOTO: AP)

TIMESINDONESIA, JAKARTALebanon kembali "diteror" dengan pembunuhan lewat ledakan walkie-talkie, Rabub(18/9/2024) yang menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai 450 orang lainnya.

Pada hari Selasa (17/9/2024) Lebanon juga telah diteror dengan ledakan serentak Pager yang juga (sarana komunikasi satu arah) dan menewaskan 12 anggota Hizbullah di Lebanon dan Suriah serta melukai 2.800 warga sipil lainnya.

Advertisement

"Walkie-talkie dan peralatan bertenaga surya meledak di Beirut dan beberapa wilayah lain di Lebanon pada hari Rabu dalam serangan gelombang kedua setelah menargetkan perangkat Pager yang digunakan oleh Hizbullah juga meledak," kata media pemerintah dan pejabat kelompok militan tersebut.

"Setidaknya 20 orang tewas dan lebih dari 450 orang lainnya terluka dalam gelombang kedua," kata Kementerian Kesehatan Lebanon.

Serangan tersebut, yang secara luas diyakini dilakukan oleh Israel yang menargetkan Hizbullah tetapi juga menewaskan banyak warga sipil, telah meningkatkan kekhawatiran bahwa konflik yang terjadi di kedua belah pihak bisa meningkat menjadi perang besar-besaran.

Sementara itu saat berbicara kepada pasukan Israel, Rabu, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan, "Kita berada di awal fase baru dalam perang, yang membutuhkan keberanian, tekad, dan ketekunan.

Namun Yoav Gallant tidak menyebutkan alat peledak tersebut, tetapi memuji kerja tentara dan badan keamanan Israel, dengan mengatakan "hasilnya sangat mengesankan".

Dalam serangan hari Rabu, menurut wartawan AP di tempat kejadian 
beberapa ledakan terdengar di Beirut dalam sebuah prosesi pemakaman tiga orang anggota Hizbullah dan seorang anak yang tewas akibat ledakan Pager sehari sebelumnya.

Seorang fotografer AP di kota pesisir selatan Sidon kemudian melihat sebuah mobil dan sebuah toko ponsel rusak setelah perangkat mereka yang berada di dalamnya meledak.

Kantor berita pemerintah melaporkan, seorang gadis terluka di selatan ketika sebuah sistem energi surya rumah meledak.

Sistem perawatan kesehatan Lebanon hancur namun masih bersiap menghadapi kemungkinan perang yang lebih luas dengan Israel.

Ledakan gelombang kedua ini memperdalam kekhawatiran atas kemungkinan jatuhnya korban tanpa pandang bulu yang disebabkan oleh serangan tersebut, di mana ratusan ledakan terjadi di mana pun pemegang pager baik berada di rumah, mobil, di toko kelontong, bahkan di kafe yang sering kali bersama keluarga atau orang yang lewat di dekatnya.

Meskipun pager tersebut digunakan oleh anggota Hizbullah, tidak ada jaminan siapa yang memegang alat itu saat diledakkan.

Selain itu, banyak korban bukanlah pejuang Hizbullah, tetapi anggota operasi sipil besar-besaran kelompok tersebut yang sebagian besar melayani masyarakat Syiah Lebanon.

Setidaknya dua petugas kesehatan termasuk di antara mereka yang tewas pada hari Selasa.

Dokter, perawat, paramedis, pekerja amal, guru, dan administrator kantor bekerja untuk organisasi yang terkait dengan Hizbullah, dan sejumlah orang yang tidak diketahui memiliki pager.

Mary Ellen O'Connell, seorang profesor hukum dan studi perdamaian internasional di Universitas Notre Dame di Indiana mengatakan, jebakan dilarang berdasarkan hukum internasional.

"Mempersenjatai objek yang digunakan oleh warga sipil dilarang keras," katanya.

Kepala hak asasi manusia PBB, Volker Turk menyerukan penyelidikan independen terhadap ledakan massal tersebut, dengan mengatakan, "ketakutan dan teror yang ditimbulkan sangat mendalam".

Kementerian kesehatan Lebanon mengumumkan , terjadi ledakan walkie-talkie pada hari Rabu yang menewaskan sedikitnya 20 orang, dan melukai 450 orang dimana pengumuman itu muncul saat militer Israel mengumumkan telah menyerang beberapa "lokasi infrastruktur" Hizbullah di Lebanon selatan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES