Peristiwa Internasional

Lagi, Israel Digerojok Bantuan oleh AS Rp131,4 Triliun

Jumat, 27 September 2024 - 10:33 | 26.67k
Tentara Lebanon berjaga di lokasi serangan Israel di desa Maaysra di Gunung Lebanon, sebelah timur kota pesisir Kristen Byblos, pada 25 September 2024. (FOTO: Arab News/AFP)
Tentara Lebanon berjaga di lokasi serangan Israel di desa Maaysra di Gunung Lebanon, sebelah timur kota pesisir Kristen Byblos, pada 25 September 2024. (FOTO: Arab News/AFP)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di tengah penderitaan bangsa Palestina dan Lebanon, Amerika Serikat terus menggerojok bantuan militer kepada Israel senilai $8,7 miliar atau setara dengan Rp 131,4 triliun.

Amerika Serikat juga menyatakan "pathok bangkrong" akan mendukung dan membantu Israel sampai kapanpun.

Advertisement

Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin seperti dilansir Al Jazeera menegaskan, Amerika Serikat tidak akan mengubah komitmennya untuk membantu melindungi Israel dan kedaulatan wilayahnya.

Lloyd Austin menyampaikan hal itu saat ditanya tentang garis merah dukungan Washington terhadap Israel atas serangannya di Gaza dan Lebanon.

"Kami telah berkomitmen sejak awal untuk membantu Israel dan menyediakan hal-hal yang diperlukan untuk  melindungi kedaulatan tanah mereka, dan hal itu tidak berubah dan tidak akan berubah sampai masa mendatang," ujarnya.

Sementara itu disaat yang sama, Amerika Serikat juga mengatakan bahwa pembicaraan mengenai proposal gencatan senjata akan dilanjutkan hari ini, di New York antara pejabat Amerika dan Israel.

Padahal ada laporan, bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah mundur dari menyetujui proposal gencatan senjata Amerika, meskipun Menteri Pertahanan AS itu mengingatkan akan terjadi perang habis-habisan.

"Tidak ada gencatan senjata dengan Hizbullah," kata Netanyahu

Kamis pagi kemarin Amerika Serikat meluncurkan inisiatif bersama dengan sejumlah negara Barat dan Arab menyerukan gencatan senjata antara Hizbullah Lebanon  dan Israel untuk jangka waktu 21 hari guna membuka jalan bagi penyelesaian politik.

Axios juga mengutip sebuah sumber yang mengatakan, bahwa Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer memberi tahu para penasihat Presiden AS Joe Biden, bahwa Benjamin Netanyahu tidak ingin terlibat dalam invasi darat yang mungkin merusak pencapaian tentara Israel, dan Netanyahu mendukung invasi sementara saja.

Situs web tersebut mengutip para pejabat Amerika yang mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel dan orang-orang terdekatnya berpartisipasi secara langsung dalam penyusunan perjanjian gencatan senjata sementara.

Israel akan melanjutkan kampanye pengeboman dahsyat yang telah menewaskan ratusan orang di Lebanon.

Sementara itu di Gaza, Israel yang mendapat dukungan AS itu sampai hari ke-357 perangnya di Gaza, terus melanjutkan aksi genosidanya.

Setidaknya 36 warga Palestina di Gaza meninggal dunia akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir.

Mereka yang meninggal itu 15 orang diantaranya karena serangan  terhadap sebuah sekolah yang melindungi warga sipil pengungsi perang di Jabalia utara. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES