Peristiwa Internasional

NATO Akan Menggelar Latihan Nuklir, Begini Alasannya

Jumat, 11 Oktober 2024 - 19:31 | 35.40k
F-35 saat dioperasikan dari Pangkalan Udara Polandia Malbork. (FOTO: NATO)
F-35 saat dioperasikan dari Pangkalan Udara Polandia Malbork. (FOTO: NATO)

TIMESINDONESIA, JAKARTANATO akan memulai latihan nuklir tahunannya “Steadfast Noon” pada tanggal 14 Oktober 2024 mendatang di wilayah Belgia, Belanda dan di atas perairan Laut Utara, Eropa Barat.

"Steadfast Noon" akan berlangsung selama dua minggu dan melibatkan jet tempur yang mampu membawa hulu ledak nuklir AS, tetapi tidak menggunakan senjata aktif apa pun.

Advertisement

"Penangkalan nuklir adalah landasan keamanan Sekutu," kata Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte.

"Steadfast Noon merupakan uji coba penting terhadap penangkalan nuklir Aliansi dan mengirimkan pesan yang jelas kepada musuh mana pun bahwa NATO akan melindungi dan membela semua Sekutu," ujar dia.

Latihan nuklir NATO merupakan kegiatan latihan rutin dan berulang yang berlangsung setiap bulan Oktober. 

Steadfast Noon ini akan melibatkan 2.000 personel militer dari delapan pangkalan udara dan berbagai jenis pesawat, termasuk jet berkemampuan nuklir, pesawat pengebom, pesawat pengawal tempur, pesawat pengisian bahan bakar, dan pesawat yang mampu melakukan pengintaian dan peperangan elektronik. 

Latihan tahunan ini melibatkan penerbangan terutama di atas negara tuan rumah Belgia dan Belanda serta di wilayah udara Denmark, Inggris Raya, serta Laut Utara.

Latihan dimulai setahun ini sudah direncanakan sejak tahun lalu dan tiga belas anggota NATO akan mengirimkan pesawat untuk ikut serta dalam latihan tersebut.

NATO mengambil langkah-langkah untuk memastikan keselamatan, keamanan, efektivitas, dan kredibilitas penangkal nuklir Aliansi.

Misalnya, tahun ini, pesawat tempur F-35A Sekutu pertama dari Belanda dinyatakan siap untuk menjalankan peran nuklir.

Deklarasi KTT Washington NATO memperjelas bahwa “tujuan mendasar dari kemampuan nuklir NATO adalah untuk menjaga perdamaian, mencegah pemaksaan, dan menghalangi agresi.”

Pernyataan itu menegaskan bahwa selama senjata nuklir ada, NATO akan tetap menjadi aliansi nuklir. (*)
 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES