Pererat Diplomasi dengan AS, China Kirimkan 2 Panda Raksasa
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dua panda raksasa, Bao Li dan Qing Bao dikirim menuju Kebun Binatang Nasional Washington, Amerika Serikat. Perjalanan ini menandai kembalinya panda-panda dari China setelah 11 bulan pameran panda di kebun binatang tersebut kosong.
Sebelumnya beberaa panda ikirim kembali ke China oleh kebun bintang tersebut terkait penrikan dari negeri Tiri Bambu tersebut. Panda-panda ini telah lama menjadi daya tarik utama yang memikat jutaan pengunjung.
Advertisement
Bao Li dan Qing Bao, masing-masing berusia tiga tahun. Keduanya diberangkatkan dari Pangkalan Penelitian Panda Raksasa di Dujiangyan, China, pada Senin malam waktu setempat.
Mereka dikirim dengan pesawat kargo Boeing 777 khusus yang dijuluki Panda Express. Persediaan makanan seperti roti jagung, tunas bambu, wortel, air, dan obat-obatan juga disertakan untuk memastikan kebutuhan panda selama penerbangan terpenuhi.
Babak Baru Diplomasi
Kedatangan Bao Li dan Qing Bao tidak hanya berarti kembalinya panda ke Washington, tetapi juga membuka babak baru dalam diplomasi panda antara China dan Amerika Serikat.
Diplomasi dengan menggunakan panda sebagai media telah menjadi bagian penting dari hubungan kedua negara selama beberapa dekade. Panda pertama dikirim ke Washington pada tahun 1972 sebagai tanda persahabatan setelah kunjungan bersejarah Presiden Richard Nixon ke China.
Saat ini, hubungan antara kedua negara sedang menghadapi berbagai tantangan. Namun, dengan datangnya Bao Li dan Qing Bao, ada secercah harapan bahwa diplomasi panda ini dapat membantu memperbaiki suasana di tengah ketegangan yang ada.
"Panda-panda ini adalah ikon di Washington DC dan sangat dicintai di seluruh dunia. Tim kami, serta jutaan penggemar, tak sabar menyambut Bao Li dan Qing Bao ke Smithsonian’s National Zoo," terang Brandie Smith, Direktur Kebun Binatang Nasional Washington seperti dilansir dari CNN.
Persiapan untuk Perjalanan Panjang
Perjalanan Bao Li dan Qing Bao dari China ke AS tentunya tidak dilakukan sembarangan. Sebelum keberangkatan, tim dari Kebun Binatang Nasional Washington datang ke China untuk memastikan kedua panda siap menghadapi perjalanan panjang melintasi Samudra Pasifik.
Selama 10 hari, para penjaga dari Washington bekerja sama dengan rekan-rekan mereka di China untuk melatih Bao Li dan Qing Bao agar terbiasa dengan peti pengangkut yang akan mereka gunakan selama penerbangan.
Peti dibuat dengan ukuran luas yang memadai dan senyaman mungkin. Para panda bisa berbaring, berdiri, bahkan melakukan jungkir balik. Para penjaga akan mengawasi mereka secara bergantian 24 jam selama perjalanan.
Salah satu hal menarik tentang Bao Li dan Qing Bao adalah perbedaan karakter yang mencolok antara keduanya. Bao Li, panda jantan, dikenal sebagai panda yang sangat energik dan memiliki nafsu makan yang besar. Sedangkan Qing Bao, panda betina, cenderung lebih santai dan senang tidur.
Program Konservasi
Bao Li dan Qing Bao akan tinggal di Kebun Binatang Nasional Washington selama 10 tahun ke depan sebagai bagian dari program konservasi panda antara China dan AS. Setiap tahunnya, kebun binatang tersebut membayar biaya konservasi sebesar $1 juta kepada China, yang akan digunakan untuk mendukung upaya perlindungan panda di habitat aslinya.
"Panda raksasa ini mewakili bagaimana hasil konservasi yang luar biasa bisa dicapai melalui kemitraan yang baik dan dukungan publik. Kedatangan mereka menandai momen bersejarah dalam program konservasi panda kami," pungkas Smith.
Meskipun hubungan diplomatik antara China dan AS sedang menghadapi berbagai tantangan, kedatangan Bao Li dan Qing Bao memberikan secercah harapan akan adanya babak baru dalam diplomasi panda. Selain itu, masyarakat di Washington kini tak sabar untuk kembali melihat panda di kebun binatang favorit mereka. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khodijah Siti |
Publisher | : Rizal Dani |