Irak Mengadu ke PBB Usai Wilayah Udaranya Digunakan Israel Menyerang Iran

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Irak mengadu ke PBB karena wilayah udaranya digunakan oleh Israel untuk menyerang Iran. Usai menyerang Iran, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung menyampikan terima kasih kepada Amerika Serikat yang membimbing melancarkan serangan itu dengan cara membebaskan udara Irak.
Irak ajukan keluhan itu ke PBB karena Israel menggunakan wilayah udaranya untuk menyerang Iran.
Advertisement
Kementerian Luar Negeri Irak juga akan mengangkat pelanggaran ini dalam pembicaraan dengan Amerika Serikat.
"Irak mengutuk penggunaan wilayah udaranya oleh Israel untuk menyerang negara tetangga Iran dalam sebuah surat protes yang dikirim kepada Sekjen PBB, Antonio Guterres dan Dewan Keamanan PBB," kata Baghdad, Senin (28/10/2024) tadi.
Sebuah pernyataan dari juru bicara pemerintah, Bassim Alawadi mengatakan, surat itu mengutuk pelanggaran terang-terangan entitas zionis terhadap wilayah udara dan kedaulatan Irak dengan menggunakan wilayah udara Irak untuk melakukan serangan terhadap Republik Islam Iran pada tanggal 26 Oktober.
Alawadi mengatakan, kementerian luar negeri Irak juga akan mengemukakan "pelanggaran ini" dalam pembicaraan dengan Amerika Serikat, sekutu dekat Israel dan penyedia senjata utama.
Israel pada hari Sabtu melancarkan serangan udara di lokasi militer di Iran, yang mempertaruhkan eskalasi regional lebih lanjut setelah lebih dari setahun dalam perang Gaza dan sebulan dalam perang Israel-Hizbullah di Lebanon.
Serangan Israel itu merupakan pembalasan atas serangan rudal Iran pada tanggal 1 Oktober, setelah Israel membunuh para pemimpin militan yang didukung Iran dan seorang komandan Garda Revolusi.
Pembunuhan itu justru dilakukan Israel di ibukota Iran, Teheran dan di Lebanon. Karena itu Iran sangat "marah" karena kedaulatan negaranya diinjak-injak zionis.
Militer Iran mengatakan bahwa beberapa pesawat Israel telah menembakkan rudal jarak jauh di dalam wilayah udara Irak yang dikawal AS.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei mengatakan pada hari Senin bahwa Iran yakin bahwa tidak ada negara tetangga yang memberikan izin ini kepada rezim Zionis untuk menggunakan wilayah udaranya.
"Kami tentu berharap bahwa teman-teman kami di Irak akan mengumumkan reaksi yang diperlukan, termasuk dengan mendaftarkan protes mereka ke Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan tidak akan membiarkan insiden seperti itu terjadi lagi," tambah Baghaei.
Irak memiliki hubungan dekat dengan Iran tetapi juga kemitraan strategis dengan Amerika Serikat yang telah menempatkan ribuan pasukannya bersama koalisinya di Irak sebagai bagian upaya memerangi ISIS.
Sementara pemerintah Irak sendiri telah berusaha menghindari terseret ke dalam konflik regional yang meningkat itu.
Beberapa faksi pro-Iran telah melancarkan serangan terhadap pasukan AS di wilayah tersebut dan mengklaim bertanggung jawab atas pesawat nirawak yang dikirim ke Israel.
Satu kelompok yang berpihak pada Teheran, Kataeb Hezbollah yang berpengaruh, pada hari Minggu mengutuk penggunaan wilayah udara Irak oleh Israel untuk menyerang Iran sebagai preseden berbahaya.
Mereka menuduh Amerika Serikat terlibat dalam serangan Israel itu, dan memperingatkan kedua belah pihak akan adanya respons terhadap agresi ini.
Karena itu Irak pun akhirnya mengajukan keluhan kepada PBB atas penggunaan wilayah udaranya oleh Israel saat menyerang Iran. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |