Spanyol Batalkan Kontrak Pembelian Amunisi Dengan Israel

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Spanyol melalui Kementerian Dalam Negerinya telah membatalkan kontrak pembelian amunisi dari perusahaan Israel.
"Spanyol membatalkan kontrak senilai €6,5 juta dengan perusahaan militer Israel untuk pembelian amunisi bagi polisi militer negara itu," kata Kementerian Dalam Negeri, setelah kasus tersebut terungkap di media, Selasa (29/10/2024).
Advertisement
Sumber di kementerian yang dipimpin oleh Fernando Grande-Marlaska itu mengatakan, bahwa perusahaan senjata Israel lainnya juga akan dikecualikan dari kontrak masa depan dengan Madrid selama konflik di Gaza berlanjut.
"Pemerintah Spanyol tetap berkomitmen untuk tidak menjual atau membeli senjata kepada negara Israel sejak pecahnya konflik bersenjata di wilayah Gaza," demikian bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri seperti dilansir Euractive.
Reaksi Kementerian Dalam Negeri muncul setelah mitra Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez (PSOE) meminta eksekutif progresif untuk menjelaskan kontrak pembelian amunisi untuk Guardia Civil setelah kasus tersebut diungkap oleh Cadena SER .
Kontrak kontroversial itu diberikan pada tanggal 21 Oktober lalu oleh Madrid kepada Guardian Homeland Security SA untuk lebih dari 15 juta peluru Parabellum-NATO 9 x 19 milimeter.
"Begitu pihak eksekutif mengetahui adanya kontrak untuk perusahaan Israel tersebut, sebuah proses segera dimulai untuk mengakhiri kontrak dengan perusahaan tersebut," kata juru bicara pemerintah, Pilar Alegria.
“Komitmen pemerintah Spanyol untuk tidak membeli atau menjual senjata ke Israel tetap utuh,” tegas Alegría, seperti dilansir lembaga penyiaran publik Spanyol, RTVE .
Baik platform Sumar sayap kiri, mitra junior dalam pemerintahan Sanchez, dan mantan sekutunya Podemos, serta partai-partai sayap kiri lainnya, termasuk Izquierda Unida, telah mendesak pemerintah untuk menangguhkan penjualan senjata ke Israel, bahkan beberapa ingin Spanyol memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Israel.
Akhir pekan lalu, militan Podemos melakukan pemungutan suara internal untuk berhenti mendukung Sanchez kecuali Spnyol memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.
Baik Sumar maupun Podemos, serta pihak-pihak lain di kubu kiri radikal telah menggambarkan respons militer Israel di Gaza menyusul serangan teroris Hamas pada 7 Oktober sebagai genosida.
"Dalam aksi kriminalnya, Israel bahkan bertindak lebih jauh dengan menembaki pasukan penjaga perdamaian PBB yang ada tentara Spanyolnya. Sementara genosida berjalan, Spanyol dan trman Eropanya tidak melakukan apa pun. Tidak ada embargo senjata, tidak ada pemutusan hubungan," tulis Podemos di X, Selasa lalu
Hubungan dengan Israel semakin tegang pada bulan Mei lalu ketika Spanyol, Irlandia dan Norwegia mengakui negara Palestina atas inisiatif Spanyol.
Kini Spanyol semakin menegaskan diri, berkomitmen untuk tidak tidak menjual senjata kepada negara Israel, bahkan kontrak terbaru telah dibatalkan.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Rizal Dani |