Peristiwa Internasional

Robek Bendera Palestina di Liga Eropa, Pendukung Israel Dikeroyok

Jumat, 08 November 2024 - 13:04 | 40.01k
Demonstran membawa bendera Palestina sebelum pertandingan antara Ajax Amsterdam dan Maccabi Tel Aviv Israel (FOTO: Al Jazeera)
Demonstran membawa bendera Palestina sebelum pertandingan antara Ajax Amsterdam dan Maccabi Tel Aviv Israel (FOTO: Al Jazeera)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – 10 orang fans Israel terluka diserang pendukung perjuangan Palestina setelah para fans itu merobek bendera Palestina dalam pertandingan Liga Eropa antara klub Ajax Amsterdam melawan klub Maccabi Tel Aviv, Israel.

Kementerian Luar Negeri Israel mengumumkan bahwa 10 warga Israel terluka dan kontak dengan dua orang lainnya hilang setelah mereka menerima kekerasan di Amsterdam setelah berakhirnya pertandingan antara klub Belanda Ajax Amsterdam dan klub Israel Maccabi Tel Aviv di Liga Eropa, yang berakhir dengan kemenangan 5 gol tanpa balas.

Advertisement

Media Palestina melaporkan bentrokan terjadi dengan fans Israel setelah beberapa dari mereka merobek bendera Palestina.

Dewan Keamanan Nasional Israel mengatakan, bahwa warga Israel di Amsterdam harus menghindari berjalan-jalan di jalan dan tinggal di kamar hotel.

Sementara Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan bahwa situasi di ibu kota Belanda sudah mulai tenang, dan warga Israel harus tinggal di hotel

Semula surat kabar Israel, Hayom memberitakan 5 fans Israel terluka di ibu kota Belanda, Amsterdam yang berakhir dengan kemenangan 5 gol tanpa balas.

Channel 14 Israel melaporkan, bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri barunya, Gideon Saar telah dilapori tentang insiden tersebut.

Sa'ar mengatakan, Israel sedang berurusan dengan otoritas terkait di Belanda soal apa yang disebutnya sebagai serangan terhadap warga Israel di Amsterdam.

Menurut Kantor Perdana Menteri Israel, Netanyahu meminta pemerintah Belanda untuk bergerak cepat guna menjamin keselamatan warga Israel.

Menurut laporan media Palestina, usai pertandingan, fans Israel diserang oleh pendukung perjuangan Palestina karena Israel merobohkan bendera Palestina.

Sementara itu, polisi Amsterdam mengatakan, bahwa mereka mengerahkan pasukan tambahan di ibu kota setelah tanda-tanda ketegangan di beberapa daerah.

Gerakan Rakyat

Sementara itu Hamas mengeluarkan seruan gerakan rakyat selama 3 hari mulai hari ini, Jumat, Sabtu dan Minggu untuk menghentikan perang genosida terhadap warga Palestina di Gaza.

Hamas menyerukan gerakan rakyat di wilayah pendudukan Palestina dan di negara-negara Arab, negara Islam, serta negara-negara di dunia untuk memberikan  tekanan agar Israel menghentikan agresi dan perang pemusnahannya di Jalur Gaza.

Selain itu, agar mengecam dukungan Amerika Serikat dan Barat terhadap pembantaian mengerikan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di sektor ini.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas juga mengirimkan seruan kepada rakyat Palestina, masyarakat Arab dan Islam, serta masyarakat bebas di dunia, untuk melakukan demonstrasi selama tiga hari di semua lapangan untuk mendukung Palestina serta mengutuk perang genosida.

Pembantaian brutal Israel, pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza bagian utara juga terus berlangsung.

Pasca operasi "Banjir Al-Aqsa" , negara-negara Arab, Islam dan Barat telah disuguhi gelombang demonstrasi solidaritas dengan Gaza dan Lebanon sehubungan dengan berlanjutnya serangan Israel itu.

Tuntutan lebih luas dari Hamas adalah memutuskan hubungan dengan Israel, mengakhiri perjanjian normalisasi, dan meningkatkan dukungan untuk perjuangan Palestina.

Pada 18 April lalu, mahasiswa Amerika yang menolak perang Israel di Jalur Gaza mulai melakukan aksi duduk di kampus Universitas Columbia di New York.

Mereka menuntut pemerintah Amerika Serikat menghentikan kerja sama akademisnya dengan universitas-universitas di Israel serta menarik investasinya di perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel.

Namun karena campur tangan aparat kepolisian dan penangkapan puluhan mahasiswa, kemarahan justru meluas oleh puluhan universitas di Amerika Serikat. Seperti Universitas Harvard, George Washington, New York, Yale, Massachusetts Institute Teknologi, dan Carolina Utara.

Gerakan mahasiswa yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam mendukung Palestina di Amerika Serikat itu meluas juga ke universitas-universitas di negara-negara di dunia seperti Perancis, Inggris, Jerman, Kanada dan India.

Mereka berdemonstrasi mendukung rekan-rekan mereka di universitas-universitas Amerika, dan menuntut untuk menghentikan perang terhadap Palestina di Gaza serta memboikot perusahaan pemasok senjata ke Israel.

Dengan dukungan Amerika Serikat, Israel telah melancarkan perang genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang menyebabkan lebih dari 143.000 warga Palestina meninggal dunia dan terluka, dan tragisnya sebagian  besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Bahkan sampai sekarang  lebih dari 10.000 warga Palestina hilang, yang kemungkinan meninggal dunia tertimbun bangunan-bangunan yang dibombardir terus menerus oleh tentara Israel.

Kehancuran besar-besaran dan kelaparan juga menyebabkan puluhan orang meninggal dunia terutama anak-anak dan orang lanjut usia, dan ini menjadi salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.

Israel juga mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk segera mengakhirinya, dan perintah Mahkamah Internasional untuk mengambil tindakan guna mencegah tindakan genosida serta memperbaiki situasi bencana kemanusiaan di Gaza.

Terbaru, orang-orang pendukung kesebelasan klub Maccabi Tel Aviv, Israel dikeroyok pendukung Palestina di acara Liga Eropa yang berlangsung di Amaterdam, Belanda. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES