Lima Petugas Medis Dibunuh Israel, Empat Pasukan PBB Terluka Diserang Roket
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Lima petugas medis Lebanon dibunuh tentara Israel, empat tentara Italia juga terluka di markas pasukan penjaga perdamaian UNIFIL di Shama, Lebanon selatan akibat serangan roket.
Sumber pemerintah Lebanon mengatakan, empat tentara Italia itu mengalami luka ringan, fsn nyawa mereka tidak dalam bahaya. "Penyelidikan sedang dilakukan," tambahnya.
Advertisement
Pasukan Israel juga terus menggempur target-target di Lebanon selatan dan pinggiran kota Beirut.
Sementara itu setidaknya lima pekerja medis dilaporkan meninggal dunia pada hari Jumat ketika pasukan Israel terus menggempur sasaran di Lebanon selatan dan pinggiran Beirut.
Serangan semakin intensif setelah utusan AS, Amos Hochstein meninggalkan Tel Aviv Kamis malam untuk kembali ke Washington setelah berdiskusi dengan otoritas Israel.
Hal ini menyusul pembicaraannya dengan pejabat Lebanon pada Selasa dan Rabu tentang usulan solusi diplomatik untuk konflik di Lebanon antara tentara Israel dan Hizbullah, yang memasuki hari ke-52.
Tapi Hochstein tidak mengungkapkan hasil diskusi tersebut.
Empat Pasukan PBB terluka
Pasukan Sementara PBB di unit Italia di Lebanon melaporkan bahwa empat tentaranya terluka ketika dua roket menghantam markas mereka di sektor barat, di Shamaa.
Sebanyak 10.000 pasukan penjaga perdamaian bertugas memantau Garis Biru yang memisahkan Lebanon dari Israel, dan mereka seringkali diserang selama konflik tersebut.
Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, menyatakan "kemarahannya dan kekhawatiran mendalam" atas "serangan baru yang dialami markas besar UNIFIL Italia di Lebanon selatan itu.
Ia mengatakan, serangan ini tidak bisa diterima dan meminta pihak-pihak di lapangan untuk menjamin, setiap saat, keselamatan prajurit UNIFIL dan bekerja sama untuk mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab dengan cepat.
UNIFIL mengatakan dua roket 122 mm menghantam markas besar Sektor Barat di Shamaa, sekitar 5 kilometer dari perbatasan Israel.
Daerah tersebut telah menjadi medan pertempuran selama sekitar seminggu terakhir ini. Luka-luka yang dialami pasukan penjaga perdamaian tidak mengancam jiwa dan mereka menerima perawatan di rumah sakit pangkalan tersebut.
"UNIFIL sangat mendesak pihak-pihak yang bertikai untuk menghindari pertempuran di dekat posisinya," kata pasukan itu.
Hizbullah mengatakan para pejuangnya menargetkan pasukan Israel di Shamaa dengan salvo roket untuk mencegah mereka menduduki daerah tersebut.
Pasukan Israel telah maju ke daerah tersebut selama dua hari sebelumnya dan berupaya melakukan serangan lebih lanjut ke kota pesisir Bayada, yakni antara daerah Naqoura dan Tyre.
Menteri Pertahanan Italia, Guido Crosetto, menambahkan, ia telah menghubungi mitranya dari Lebanon dan menegaskan kembali bahwa kontingen Italia dari UNIFIL akan tetap berada di Lebanon selatan untuk memberikan kesempatan bagi terciptanya perdamaian, dan tidak boleh menjadi sandera serangan milisi.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Rizal Dani |