PPI Maroko Tampil Memukau di Festival Multikultural 2024
TIMESINDONESIA, JAKARTA – PPI Maroko kembali menunjukkan eksistensinya dalam ajang internasional. Kali ini, mereka berpartisipasi dalam Festival Multikultural yang diadakan oleh AIESEC di Universitas Ibn Tofail, Kenitra. Acara ini merupakan agenda tahunan yang selalu ditunggu oleh komunitas internasional di Maroko.
Festival tersebut berlangsung di Amphi Rouge, ENSA, Universitas Ibn Tofail. Kegiatan ini diikuti oleh sembilan negara dengan Maroko sebagai tuan rumah, memberikan warna budaya yang beragam.
Advertisement
Negara-negara peserta yang hadir mencakup Indonesia, Vietnam, Haiti, Mauritania, Togo, Afrika Tengah, Guinea, dan Mali. Setiap negara menampilkan kekayaan budaya mereka dalam berbagai bentuk seni dan hiburan.
Acara diawali dengan pengenalan bendera dari masing-masing negara peserta. Suasana penuh semangat terasa ketika tiap negara menampilkan identitas budaya mereka melalui simbol-simbol khas.
Fatine El-Jama’, penanggung jawab acara, memberikan sambutan pembuka yang mengundang antusiasme. "Saya berharap festival ini mampu menjadi ajang perayaan keberagaman budaya yang harmonis," ungkapnya.
Local Committee President, Sakina Belakbir, juga memberikan sambutan inspiratif yang menyoroti pentingnya dialog budaya. Ia mendorong peserta untuk menjelajahi dan memahami budaya-budaya dunia dengan penuh apresiasi.
PPI Maroko membuka sesi penampilan budaya dengan membawa kesenian angklung ke atas panggung. Penampilan mereka berhasil menjadi daya tarik utama dalam festival tersebut.
Mereka membawakan empat lagu, yaitu Ibu Kita Kartini, Suwe Ora Jamu, Kasih Ibu, dan Twinkle-twinkle Little Star. Setiap lagu dimainkan dengan penuh harmoni, memukau para penonton yang hadir.
Penampilan angklung dari PPI Maroko sukses memikat perhatian para peserta. Ahmad Yassine, salah satu peserta dari Maroko, memuji penampilan tersebut dan mengapresiasi kekayaan budaya Indonesia.
Selain Indonesia, negara-negara lain juga menampilkan kesenian khas masing-masing. Vietnam membawakan lagu Hello Vietnam, sementara Haiti memikat penonton dengan drama dan tarian tradisional.
Togo memamerkan alat musik khasnya yang menghasilkan suara unik, sementara Mauritania menghadirkan tarian budaya yang enerjik. Acara ditutup dengan sesi foto bersama seluruh peserta sebagai simbol persatuan.
Setelah sesi penampilan budaya, peserta mulai beralih ke area stan-stan negara untuk mencicipi berbagai kuliner khas. Stan Indonesia menjadi salah satu yang paling ramai dikunjungi, menarik perhatian dengan aroma khas masakannya.
Stan Indonesia menyajikan nasi kuning yang dilengkapi dengan bakwan dan bihun. Hidangan ini berhasil memikat hati para pengunjung, termasuk beberapa warga lokal yang penasaran dengan cita rasa Indonesia.
Festival ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana untuk mempererat hubungan antarbangsa. Keikutsertaan PPI Maroko menunjukkan komitmen mereka dalam mempromosikan budaya Indonesia di dunia internasional.
Melalui partisipasi aktif ini, PPI Maroko membuktikan bahwa seni dan budaya adalah media yang efektif untuk membangun hubungan lintas budaya. Festival Multikultural ini menjadi bukti bahwa keberagaman dapat dirayakan dalam keharmonisan.
Diharapkan, acara seperti ini dapat terus berlangsung setiap tahun. Partisipasi Indonesia melalui PPI Maroko menjadi salah satu highlight yang membanggakan dalam perhelatan tersebut.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khodijah Siti |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |