Pejabat Kementerian Pertahanan Rusia Tewas Oleh Bom Sekuter
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kepala Unit Perlindungan Radiologi, Biologi, dan Kimia Kementerian Pertahanan Rusia, Letnan Jenderal Igor Kirillov tewas akibat ledakan di dalam sebuah skuter di luar sebuah gedung di Moskow, Selasa (17/12/2024) pagi tadi.
Pihak berwajib Rusia sedang melakukan penyelidikan intensif terhadap pembunuhan Komandan Pasukan Pertahanan Kimia dan Biologi Angkatan Darat Rusia.
Advertisement
Dalam sebuah cuplikan rekaman AFPTV ini, seperti dilansir di Al Jazeera, Igor Kirillov, kepala unit perlindungan radiologi, biologi, dan kimia Kementerian Pertahanan Rusia, berbicara pada pengarahan mengenai dugaan serangan kimia di kota Douma, Suriah, di taman Patriot di wilayah Moskow pada 22 Juni 2018.
Igor Kirillov adalah pejabat senior militer Rusia. Ia tewas bersama seorang asistennya dalam ledakan yang diduga kuat memang sudah direncanakan oleh pelaku.
Komite Investigasi Rusia juga telah mengumumkan kematian Letnan Jenderal Igor Kirillov, Selasa pagi tadi.
Komite Investigasi mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa alat peledak itu ditanam di sepeda listrik yang terletak di pintu masuk sebuah bangunan perumahan di Ryazansky Prospekt di Moskow.
Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui keadaan kejahatan tersebut, dan menambahkan bahwa kasus pidana ini telah dibuka atas pembunuhan tentara tersebut.
Penyelidikan dimulai dari Ryazansky Prospekt, tempat ledakan terjadi, sekitar 7 kilometer tenggara Kremlin.
Media Rusia, TASS melaporkan, bahwa penyelidik dan ahli forensik bekerja di lokasi kejadian bersama dengan personel layanan darurat lainnya.
Laporan media menyebutkan bahwa alat peledak tersebut meledak saat Kirillov dan asistennya itu meninggalkan gedung sekitar pukul enam pagi.
Saluran Russia Today mengutip sumber keamanan mengatakan, bahwa kekuatan ledakan, menurut data awal, berkisar antara 100 hingga 300 gram TNT.
Kirillov, 54, menjabat posisi tersebut sejak 2017, dan namanya dimasukkan dalam daftar sanksi Barat dengan latar belakang invasi Rusia ke Ukraina, yang oleh Rusia disebut sebagai "operasi militer khusus Rusia di Ukraina".
Kirillov secara rutin juga mengadakan konferensi pers di Kementerian Pertahanan.
Kepala Unit Perlindungan Radiologi, Biologi, dan Kimia Kementerian Pertahanan Rusia, Letnan Jenderal Igor Kirillov juga berbicara tentang proyek yang dikembangkan di laboratorium biologi Pentagon di wilayah Ukraina, penggunaan senjata biologis terhadap Rusia, serta ancaman yang ditimbulkan oleh serangan tersebut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |