Begini Pandangan Istanbul Youth Summit Terhadap Penggunaan AI

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam Istanbul Youth Summit 2025, kecerdasan buatan (AI) menjadi salah satu topik utama yang dibahas oleh para akademisi dan pemimpin muda dari berbagai negara.
AI dipandang sebagai teknologi yang memiliki potensi besar untuk mengubah dunia di berbagai sektor, mulai dari bisnis hingga eksplorasi luar angkasa. Namun, perdebatan mengenai dampak dan penerapan AI juga menjadi sorotan utama dalam diskusi.
Advertisement
Professor Artrim Kamil Jiqamili, seorang akademisi ternama dari Makedonia yang saat ini mengajar di Istanbul Sabahattin Zaim University. yang hadir dalam acara tersebut mengungkapkan pendapatnya. menurutnya AI adalah alat yang diciptakan oleh manusia, dan seperti halnya teknologi lainnya, ia memiliki dua sisi.
"Jika digunakan dengan bijak, AI dapat membawa kemajuan luar biasa. Namun, kita juga harus tetap waspada terhadap dampak negatifnya," ujarnya.
Salah satu aspek yang ditekankan dalam forum ini adalah peran AI dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas. AI memungkinkan otomatisasi tugas yang sebelumnya memerlukan banyak tenaga manusia, seperti analisis data, pelayanan pelanggan, dan bahkan diagnosis medis.
Dengan teknologi ini, berbagai industri dapat berkembang lebih pesat dan memberikan layanan yang lebih cepat serta akurat kepada masyarakat.
Namun, meskipun AI memberikan manfaat besar, peserta dalam Istanbul Youth Summit juga menyoroti tantangan yang ditimbulkan, terutama terkait etika dan dampak sosial. AI yang dikembangkan tanpa regulasi yang jelas dapat menyebabkan kesenjangan sosial dan ekonomi yang lebih besar.
Selain itu, ketergantungan pada AI dalam pengambilan keputusan dapat menimbulkan bias yang tidak diinginkan, terutama jika data yang digunakan tidak mencerminkan keberagaman global.
Keamanan AI juga menjadi perhatian penting. Dengan semakin canggihnya teknologi AI, risiko terkait keamanan siber dan penggunaan AI untuk tujuan yang tidak etis semakin meningkat.
Oleh karena itu, dalam diskusi di Istanbul Youth Summit, ditekankan perlunya regulasi dan pengawasan yang ketat terhadap pengembangan serta penerapan AI di berbagai sektor.
Para peserta sepakat bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam membentuk masa depan AI. Mereka harus aktif dalam penelitian dan pengembangan AI yang bertanggung jawab serta memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk kepentingan bersama.
Dengan edukasi yang tepat, AI dapat menjadi alat yang mendorong inovasi dan menyelesaikan tantangan global, termasuk dalam bidang lingkungan dan kesehatan.
Istanbul Youth Summit 2025 menyoroti bahwa AI adalah teknologi yang dapat membawa dampak besar bagi peradaban manusia. Namun, penggunaannya harus dilakukan dengan penuh pertimbangan etika, regulasi yang ketat, serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat dunia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khodijah Siti |
Publisher | : Sholihin Nur |