Peristiwa Internasional

Pesawat Tempur Korea Selatan Jatuhkan 8 Bom ke Pemukiman Warga, Ini Alasannya!

Jumat, 07 Maret 2025 - 15:58 | 52.37k
Pesawat tempur mengudara saat senja. (Ilustrasi: TIMES AI Academy)
Pesawat tempur mengudara saat senja. (Ilustrasi: TIMES AI Academy)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dua pesawat tempur Korea Selatan secara tidak sengaja menjatuhkan delapan bom di sebuah area sipil, Kamis (6/3/2025). Kejadian naas tersebut berlangsung saat tentara angkatan udara Korsel menjalani latihan tembak langsung bersama militer Amerika Serikat.

Insiden ini mengakibatkan delapan orang terluka, dengan empat di antaranya dalam kondisi serius. Kejadian ini langsung memicu kekhawatiran di kalangan warga setempat dan menjadi sorotan media internasional.

Advertisement

Bom MK-82 yang dijatuhkan oleh pesawat tempur KF-16 jatuh di luar area tembak yang telah ditentukan. Pihak Angkatan Udara Korea Selatan mengungkapkan permintaan maaf atas insiden tersebut dan berharap para korban dapat segera pulih.

Mereka juga berjanji akan memberikan kompensasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Selain itu, pemerintah Korea Selatan berencana meningkatkan pengawasan dalam latihan militer agar kejadian serupa tidak terulang.

Menurut sebuah pernyataan dari Angkatan Udara Korea Selatan, pesawat-pesawat tersebut sedang mengikuti latihan tembak bersama militer AS di Pocheon. Tempat tersebut merupakan sebuah kota yang terletak dekat dengan perbatasan yang sangat dijaga ketat dengan Korea Utara.

Petugas-mengamankan-lokasi-terjatuhnya-bom-diPocheon.jpgPetugas mengamankan lokasi terjatuhnya bom di Pocheon, Korea Selatan, Kamis (6/2/2025). (Foto: Yonhap via AP)

Insiden ini terjadi beberapa hari sebelum dimulainya latihan militer tahunan antara kedua negara. Latihan tersebut merupakan bagian dari upaya pertahanan bersama dalam menghadapi potensi ancaman dari Korea Utara.

Seorang pejabat Angkatan Udara yang tidak disebutkan namanya menjelaskan bahwa kesalahan terjadi karena seorang pilot KF-16 memasukkan koordinat yang salah untuk lokasi pengeboman. Kesalahan teknis semacam ini menimbulkan pertanyaan besar terkait prosedur keamanan dalam operasi latihan militer.

Wali Kota Pocheon, Paek Young Hyeun, menyebut peristiwa tersebut sebagai hal yang mengerikan. Dirinya juga mendesak agar latihan militer dihentikan sementara di kota tersebut hingga langkah-langkah pencegahan yang lebih handal disusun.

Ia juga menegaskan bahwa pemerintah daerah akan bekerja sama dengan militer untuk memastikan keamanan warganya.

Park Seong-sook, seorang saksi berusia 70 tahun yang selamat dari kejadian tersebut, menggambarkan suara ledakan yang sangat keras, yang membuatnya gemetar ketakutan. "Saya pikir perang telah dimulai," ungkap Park seperti dilansir dari AP.

Banyak warga lainnya juga mengalami trauma akibat ledakan mendadak yang terjadi di dekat permukiman mereka.

Sebagai respons terhadap kejadian ini, militer Korea Selatan memutuskan untuk menghentikan semua latihan tembak langsung di seluruh negara. Keputusan ini diambil hingga penyebab kecelakaan diketahui dan langkah-langkah pencegahan dapat diterapkan.

Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menanggapi insiden yang membahayakan keselamatan warga sipil.

Kantor tanggap darurat kota Pocheon melaporkan bahwa enam warga sipil dan dua tentara terluka dan kini sedang dirawat di rumah sakit. Empat korban dari warga sipil terluka dalam kondisi serius. Dua di antaranya adalah warga negara asing, yaitu dari Thailand dan Myanmar.

Beberapa rumah, sebuah gereja Katolik, dan sebuah rumah kaca mengalami kerusakan ringan. Bangunan tersebut tampaknya tidak langsung terkena ledakan bom tersebut.

Hingga berita ini dirurunkan militer Korea Selatan masih menyelidiki kejadian jatuhnya 8 bom dari pesawat tempur tersebut. Mereka juga berjanji akan mengevaluasi ulang prosedur keamanan dalam latihan militer agar kejadian ini tidak terulang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khodijah Siti
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES