Peristiwa Internasional

Begini Sistem Manajemen Bisnis Menurut PPIDK Amerop

Minggu, 30 Maret 2025 - 21:53 | 7.82k
Webinar PPIDK Amerop bahas manajemen bisnis (23/3/2025). (Foto: PPIDK Amerop)
Webinar PPIDK Amerop bahas manajemen bisnis (23/3/2025). (Foto: PPIDK Amerop)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan Amerika-Eropa (PPIDK Amerop) menunjukkan komitmen untuk mencetak generasi muda yang siap bersaing secara global. Melalui program Amerop Business Academy (ABA), PPIDK Amerop mengajak pelajar Indonesia memahami praktik manajemen bisnis yang relevan.

Acara ini diikuti oleh mahasiswa dan pelaku usaha dari berbagai negara secara daring sepanjang Maret 2025. Mereka diajak untuk menguasai strategi bisnis berkelanjutan, keuangan, pemasaran, serta digitalisasi.

Advertisement

Salah satu poin penting dalam manajemen bisnis menurut PPIDK Amerop adalah kemampuan menyelesaikan masalah secara sistematis. Hal ini dibuktikan dalam workshop bertema Problem Solving yang dipandu oleh Abdul Haidar, pendiri Kakasan Fashion.

Peserta dilatih menggunakan metode 5 Why’s, Fishbone Diagram, SWOT, dan PESTLE untuk menyelesaikan studi kasus nyata. Mereka diajak berpikir kritis dan bekerja sama lintas budaya dalam menyelesaikan masalah operasional bisnis.

Manajemen keuangan juga menjadi fondasi yang sangat ditekankan dalam ABA. Dalam webinar bertema Pembiayaan Keuangan Bisnis bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno ditekankan pentingnya laporan keuangan yang sehat.

“Strategi pembiayaan dimulai dari laporan keuangan yang kuat, pemanfaatan teknologi, dan kolaborasi lintas sektor," ungkap Uno. Para narasumber juga menyoroti pentingnya memisahkan uang pribadi dan bisnis serta mengontrol arus kas.

Dalam menghadapi era digital, manajemen bisnis juga harus adaptif terhadap teknologi. Webinar ABA PPIDK Amerop mengangkat peran kecerdasan buatan (AI) dan transformasi digital dalam mendukung inovasi bisnis.

Deputi Kemenparekraf Muhammad Neil El-Himam menjelaskan pentingnya pelatihan, mentoring, dan inkubasi digital. Sementara Teguh Eko dari PROSA.ai menyebut bahwa AI bukan hanya milik teknisi, tapi juga harus dipahami semua kalangan.

Pendekatan manajemen digital juga diperdalam dalam workshop bertema Bisnis Digital. CEO Nobi Project, M. Dadang Kurnia menjelaskan pentingnya laporan harian, evaluasi rutin, dan penggunaan aset digital.

Dirinya menekankan bahwa bisnis digital memerlukan riset pasar, koordinasi tim, dan kontrol keuangan yang disiplin. “Let’s be a problem solver, not a problem maker,” ungkap Dadang (23/3/2025).

Sebagai penutup, ABA menghadirkan webinar bertema Strategi Bisnis Jangka Panjang. Dr. Faransyah dari Wiranesia mengajak generasi muda untuk aktif dan tidak hanya menjadi penonton perkembangan zaman.

Pria tersebut menekankan pentingnya digitalisasi sebagai tulang punggung bisnis masa depan. Strategi seperti inovasi disruptif, literasi digital tim, dan fleksibilitas menjadi kunci sukses jangka panjang.

Manajemen bisnis menurut PPIDK Amerop bukan hanya soal teori, tapi praktik yang langsung bisa diterapkan. Dari menyusun strategi, mengelola keuangan, hingga membangun budaya inovatif, semua dilatih secara menyeluruh.

ABA PPIDK Amerop menjadi ruang belajar kolaboratif lintas negara yang inspiratif dan relevan. Melalui program ini, pelajar Indonesia di luar negeri dibekali mental dan keterampilan sebagai pelaku bisnis masa depan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khodijah Siti
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES