Indonesia Tambah Lima Warisan Dokumenter dalam Daftar Memory of the World UNESCO

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Indonesia kembali menambah lima warisan dokumenter ke dalam Register Internasional Memory of the World (MoW) UNESCO periode 2024–2025. Keputusan ini diambil dalam Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 yang berlangsung di Paris, Prancis, sejak 2 hingga 17 April 2025. Penetapan dilakukan pada Jumat, 11 April 2025, bersama 73 warisan dokumenter lainnya yang lolos dari total 122 nominasi global.
Dikutip dari situs Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), dengan pencapaian ini, Indonesia menyamai Prancis sebagai negara dengan jumlah inskripsi terbanyak pada periode nominasi tersebut. Kelima warisan dokumenter yang diakui berasal dari berbagai institusi nasional, baik secara mandiri maupun dalam pengajuan bersama (joint nomination) dengan negara lain.
Advertisement
Lima Warisan Dokumenter Indonesia yang Diakui:
-
Arsip Tari Tradisional Mangkunegaran (1861–1944)
Diusulkan oleh Pura Mangkunegaran dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), arsip ini memuat koreografi, notasi gending, hingga dokumentasi pertunjukan tari Mangkunegaran dari era K.G.P.A.A. Mangkoenagoro IV hingga VII. Sebanyak 50 bentuk tari tersimpan lengkap, menjadikannya salah satu dokumen seni tari tradisional tertua dan paling lengkap di dunia. -
Naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesian (SSKK)
Merupakan naskah Sunda Kuno abad ke-16 yang kini tersimpan di Perpustakaan Nasional RI. Teks ini dianggap sebagai pedoman moral dan sosial masyarakat Resi serta sumber penting sejarah Sunda dan interaksinya dengan peradaban Asia di era pra-kolonial. -
Karya-Karya Hamzah Fansuri
Syair-syair bernuansa sufistik yang memengaruhi perkembangan sastra Melayu dan menjadi akar sastra modern Indonesia-Malaysia. Diusulkan bersama Perpustakaan Negara Malaysia, karya ini mencerminkan pemikiran sufistik Hamzah Fansuri yang sempat menjadi kontroversi dan dilarang karena perbedaan pandangan teologis. -
Surat-Surat dan Arsip R.A. Kartini
Dokumen yang menjadi cermin pemikiran emansipatif Kartini ini diajukan bersama oleh ANRI, Arsip Nasional Belanda, dan Perpustakaan Universitas Leiden. Surat-suratnya yang telah diterjemahkan ke berbagai bahasa menjadi sumber inspirasi global dalam isu pendidikan dan kesetaraan gender. -
Arsip Pembentukan ASEAN (1967–1976)
Dokumen ini memuat sejarah terbentuknya Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) oleh lima negara pendiri. Diusulkan bersama oleh ANRI, Arsip Nasional Malaysia, Singapura, dan Thai Film Archives, arsip ini mencerminkan diplomasi khas Asia Tenggara atau ASEAN Way yang berperan dalam menciptakan stabilitas kawasan.
Menuju 16 Warisan Dokumenter Dunia
Sebelum penetapan ini, Indonesia telah memiliki 11 warisan dokumenter yang masuk dalam Register Memory of the World. Dengan tambahan lima warisan baru ini, total menjadi 16, menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan kontribusi besar dalam pelestarian memori kolektif dunia.
Pencapaian ini juga menandai tanggung jawab baru bagi Indonesia dan mitra-mitranya untuk menjaga keberlanjutan, pelestarian, serta akses publik terhadap dokumen-dokumen bersejarah tersebut, agar dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat dunia di masa kini dan mendatang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |