Kepala BP Haji RI Tegaskan Tri Sukses Haji dan Umrah di Forum Internasional Madinah

TIMESINDONESIA, MADINAH – Kepala Badan Penyelenggara Haji Republik Indonesia (BP Haji), Mochamad Irfan Yusuf, tampil sebagai pembicara dalam Forum Umrah dan Ziarah ke-2 yang diselenggarakan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi di Madinah, 14–16 April 2025.
Acara internasional ini menjadi wadah strategis bagi para pemangku kepentingan dan pelaku industri haji dan umrah dari berbagai negara.
Advertisement
Forum dibuka secara resmi dengan kehadiran sejumlah tokoh penting Kerajaan Arab Saudi, termasuk Putra Mahkota Mohammed bin Salman, Pangeran Salman bin Sultan, Gubernur Madinah, serta Menteri Haji dan Umrah Dr. Tawfig Al-Rabiah.
Dalam forum tersebut, Irfan Yusuf — yang akrab disapa Gus Irfan — menyampaikan visi strategis BP Haji melalui konsep Tri Sukses Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Ketiga pilar yang dimaksud meliputi:
-
Keberhasilan Ritual, yang memastikan jamaah dapat menjalankan ibadah dengan aman, khusyuk, dan penuh kedamaian.
-
Keberhasilan Ekosistem Ekonomi, yang mengoptimalkan potensi haji dan umrah dalam mendukung UMKM halal, industri logistik, layanan keuangan syariah, serta teknologi pelayanan.
-
Keberhasilan Peradaban dan Keadaban, dengan membentuk jamaah sebagai duta Islam yang menampilkan karakter bersih, tertib, toleran, dan moderat.
Gus Irfan juga mengusulkan peningkatan kerja sama pariwisata antara Indonesia dan Arab Saudi. Ia mendorong pemanfaatan penerbangan kosong dari Arab Saudi selama musim haji untuk mengangkut wisatawan asal Saudi ke destinasi unggulan di Indonesia.
“Indonesia adalah destinasi yang menawarkan ketenangan spiritual dan keindahan alam. Dari Bali hingga Aceh, kami siap menyambut saudara-saudara kami dari Saudi,” ujarnya. “Mari kita ubah arus jamaah menjadi jembatan persaudaraan dan pariwisata.”
Ia juga menyoroti pentingnya integrasi sistem digital antara platform Nusuk milik Arab Saudi dan sistem umrah Indonesia, guna meningkatkan transparansi serta kenyamanan layanan bagi jamaah.
Dengan jumlah jamaah umrah asal Indonesia yang melebihi 1,5 juta orang setiap tahun, Gus Irfan menekankan pentingnya kemitraan strategis jangka panjang, termasuk dalam pengadaan makanan halal, produk rempah, serta layanan digital berbasis syariah.
“Di tengah dinamika global, haji dan umrah bisa menjadi poros ekonomi umat. Kolaborasi Indonesia–Saudi di sektor ini harus dilihat sebagai investasi bagi masa depan dunia Islam,” tegasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |