PPI Dunia Serukan Perdamaian dan Perlindungan WNI di Tengah Konflik Iran–Israel

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPI Dunia) menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap eskalasi konflik antara Iran dan Israel yang kembali memanas dalam beberapa hari terakhir. Iran meluncurkan serangan besar-besaran berupa ratusan rudal dan drone ke berbagai wilayah di Israel, termasuk kota-kota besar seperti Tel Aviv, Be’er Sheva, Haifa, dan kawasan selatan lainnya.
Fasilitas penting seperti rumah sakit, pemukiman warga, dan pusat militer menjadi target serangan. Salah satu insiden terparah terjadi di Be’er Sheva, di mana Soroka Medical Center rusak berat dan menyebabkan korban jiwa.
Advertisement
Data terakhir menunjukkan setidaknya tiga orang tewas dan lebih dari 240 orang luka-luka akibat serangan tersebut. Sebagai balasan, Israel meluncurkan serangan udara ke sejumlah instalasi strategis Iran, termasuk fasilitas nuklir di Arak, Natanz, dan situs bawah tanah Fordow.
Ketegangan antara kedua negara pun meningkat drastis. Meski Amerika Serikat telah mengumumkan adanya gencatan senjata, fakta di lapangan menunjukkan bahwa aksi militer dan ancaman balasan masih terus berlangsung.
Merespons situasi tersebut, PPI Dunia melalui Bidang Advokasi Pelajar – Direktorat PPI Institute & Pengembangan Organisasi, mengeluarkan pernyataan sikap resmi.
“Kami mengutuk segala bentuk kekerasan bersenjata yang menimbulkan korban sipil dan mengancam stabilitas kawasan,” tulis PPI Dunia dalam keterangan pers (23/6/2025). Mereka juga menekankan pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan universal, termasuk Konvensi Jenewa.
PPI Dunia menyampaikan dukacita mendalam kepada seluruh korban dan komunitas terdampak serta menyatakan solidaritas dengan komunitas internasional yang mengupayakan perdamaian.
“Pelajar Indonesia bukan hanya penuntut ilmu di luar negeri, tetapi juga bagian dari diplomasi rakyat yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian dunia,” lanjut pernyataan tersebut.
Dalam rekomendasinya, PPI Dunia mendesak Pemerintah Republik Indonesia untuk segera memastikan keselamatan dan perlindungan warga negara Indonesia, khususnya pelajar dan mahasiswa yang berada di wilayah konflik.
Selain itu, mereka mengimbau agar pemerintah mengintensifkan diplomasi damai melalui forum-forum multilateral serta menjaga posisi netral Indonesia yang sejalan dengan politik luar negeri bebas aktif.
PPI Dunia juga mengingatkan bahwa krisis seperti ini tidak boleh dijadikan alasan untuk menyebarkan narasi kebencian atau memecah belah solidaritas antarbangsa.
“Kita harus tetap bijak dalam menyikapi informasi dan menjaga semangat kemanusiaan lintas batas. Dalam kondisi seperti ini, empati dan literasi sangat dibutuhkan,” tutur salah satu perwakilan pelajar dari Timur Tengah.
Pernyataan ini menjadi pengingat bahwa PPI Dunia dan pelajar Indonesia memiliki peran strategis dalam menyuarakan nilai-nilai perdamaian dan kemanusiaan, bahkan di tengah krisis internasional sekalipun. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khodijah Siti |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |