Peristiwa Internasional

Industri Pariwisata Jepang Terpukul Isu Ramalan Gempa dan Tsunami Juli 2025

Rabu, 02 Juli 2025 - 09:31 | 90.85k
Ilustrasi Tsunami. (foto: Istimewa)
Ilustrasi Tsunami. (foto: Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Industri pariwisata Jepang mengalami tekanan besar akibat beredarnya kabar mengenai ramalan gempa bumi dan tsunami yang diprediksi terjadi antara 5 hingga 7 Juli 2025.

Isu ini berasal dari pernyataan seorang mangaka Jepang, Ryo Tatsuki, yang viral di media sosial dan memicu kekhawatiran di kalangan wisatawan.

Advertisement

Akibatnya, banyak wisatawan membatalkan rencana liburan mereka, khususnya ke wilayah selatan seperti Prefektur Kagoshima dan Kumamoto. Maskapai regional seperti Hong Kong Airlines bahkan telah membatalkan seluruh penerbangan ke dua wilayah tersebut untuk bulan Juli dan Agustus karena anjloknya permintaan.

Asal Mula Ramalan Ryo Tatsuki

Dikutip dari travelandtourworld, Ryo Tatsuki dikenal luas sejak menerbitkan buku The Future I Saw pada 1999. Dalam buku tersebut, ia disebut-sebut pernah memprediksi gempa dahsyat yang terjadi pada Maret 2011, yang menimbulkan tsunami mematikan dan krisis nuklir di Fukushima. Tragedi itu merenggut lebih dari 15.000 nyawa dan menjadi salah satu bencana nuklir terburuk dalam sejarah.

Pada edisi terbaru bukunya yang terbit 2021, Tatsuki menyebutkan bahwa bencana yang “sebenarnya” akan terjadi pada Juli 2025, melibatkan gempa besar dan tsunami. Prediksi tersebut kini memicu ketakutan massal menjelang tanggal yang disebutkan.

Media Sosial dan Kepanikan Publik

Ramalan ini menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial. Banyak pengguna menyebarkan unggahan yang menyarankan agar tidak bepergian ke Jepang selama periode tersebut. Situasi makin diperburuk oleh klaim serupa dari paranormal dan tokoh spiritual yang ikut menyebarkan ramalan kiamat.

Beberapa media mainstream juga mengabarkan informasi ini, seperti CNN, media India, Times of India, kemudian media berbahasa Prancis, lemonde.fr, dan media dari Hongkong, dimsumdaily.hk. 

Kepanikan ini berdampak langsung pada industri pariwisata, khususnya di Kagoshima dan Kumamoto yang sangat bergantung pada kunjungan wisatawan musim panas. Wisatawan dari Hong Kong dan wilayah Asia lainnya mulai membatalkan atau menunda perjalanan mereka.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES